Garam Geo Membran
Pengembangan Garam Ala Geo Membran di Empat Kecamatan Pijay Diyakini dapat Turunkan Angka Kemiskinan
Selaku Ketua Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan (TKPK) Kabupaten, Said Mulyadi pada jabatan jilid kedua ini 2019-2024 terus memaksimalkan pen
Penulis: Idris Ismail | Editor: Ansari Hasyim
Laporan Idris Ismail I Pidie Jaya
SERAMBINEWS.COM, MEUREUDU - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pidie Jaya (Pijay) selama selama tiga tahun terakhir 2018-2020 menargetkan penurunan angka kemiskinan sebanyak 1.400 orang lebih lewat program pengembangan lahan garam Geo Membran di empat kecamatan.
Wakil Bupati Pijay H Said Mulyadi SE MSi kepada Serambinews.com Minggu (27/10/2019) mengatakan, komitmen Pemkab Pijay terhadap penurunan angka kemiskinan terus dilakukan lewat berbagai sektor pemberdayaan ekonomi termasuk dalam bidang pengembangan garam dengan menerapkan sistim Geo Membran atau sistem teknologi penguapan.
"Dari catatan, sejak dilakukan pengambangan garam Geo Membran pada 2018 lalu pada lahan pengembangan lahan 35 Ha di Gampong Lancang Paru, Kecamatan Bandar Baru, Pijay telah berproduksi pada 2019 ini dan juga telah menyerap tenaga kerja warga pesisir sebanyak 300 sampai 400 pekerja," sebutnya.
Lalu dilanjutkan pada program pengembangan lahan garam masyarakat seluas 194 Ha lahan tambak di empat kecamatan.
Yaitu Bandar Baru, Panteraja, Ulim, dan Trienggadeng yang sedang dipugar saat ini.
Ditargetkan pada awal 2020 dapat berproduksi dengan capaian hasil 4.840 ton.
Dari kedua tahap pengembangan garam pada lahan tersebut baik pada program awal 35 ha plus 194 Ha maka dalam limit waktu dua tahun ke depan atau pada 2020 medatang Pijay diyakini akan berhasil menurunkan angka kemiskinan sebanyak 1.400 jiwa.
• Soal Jadwal Pendaftaran CPNS di Abdya, Ini Penjelasan Kepala BKPSDM
• 7 FAKTA Penipuan Cashback Tokopedia, 3 Pemuda Ditangkap, Kirim Kotak Kosong yang Mereka Beli Sendiri
• Ribuan Masyarakat Langsa Meriahkan Jalan Santai Hari Sumpah Pemuda Ke-91
"Dalam artian pada lahan 35 Ha yang kini telah berproduksi dengan capai 400 orang dan ditambah 194 Ha pada 2020 mendatang dengan capaain 1.000 lebih tenaga kerja," jelasnya.
Selaku Ketua Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan (TKPK) Kabupaten, Said Mulyadi pada jabatan jilid kedua ini 2019-2024 terus memaksimalkan penurunan angka kemiskinan Kabupaten Pidie Jaya terlebih pasca bencana alam gempa 2016 lalu.
"Dari data Badan Pusat Statistik (BPS) pada 2017-2018 lalu menunjukan hasil bahwa Kabupaten Pijay dengan tingkat penurunan Kemiskinan tertinggi di Aceh yaitu sebesar 1,65 %," sebutnya.
Dari 1,65 % tersebut, artinya setara dengan 1.879 jiwa atau dari 33.599 jiwa masyarakat miskin kini menjadi 31.720 jiwa yang tersisa.(*)