Aceh Hebat
Tak Ada Penolakan Kopi Gayo di Pasar Eropa, Ini Kata Nova dan Atase Pertanian Indonesia untuk Jerman
Atase Pertanian Indonesia (Atani) untuk Uni Eropa di Brussel, sudah memastikan bahwa tidak ada penolakan kopi Arabika Gayo di Pasar Uni Eropa.
Artinya, lebih dari 33 persen kebun kopi Indonesia terdapat di dataran tinggi Gayo.
Karena itu, lanjut Hanan, pihaknya bersama kementerian terkait terus membantu petani kopi melakukan rehabilitasi tanaman kopi yang luasnya sekitar 1.350 hektare dan tersebar di Benar Meriah (500 Ha), Aceh Tengah (500 Ha), dan di Gayo Lues (350 Ha), melalui sekolah lapangan, teknologi terintegrasi kopi dengan ternak, dan bimbingan teknis petani kopi milenial untuk peremajaan kopi arabika.
“Rehabilitasi tanaman kopi itu sangat penting dan akan mengajak petani kopi milenial untuk mengembangkan kopi arabika organik yang sangat diminati kosumen kopi dunia,” tutup Hanan.
Sosialisasi kopi organik arabika Gayo itu diisi pemateri dari Jakarta, Medan, dan akademisi Unsyiah, hadir juga Bupati Bener Meriah Abuya Sarkawi, utusan Bupati Aceh Tengah, dan utusan Bupati Gayo Lues.
Diskusi yang dipandu secara jenaka oleh Jubir Pemerintah Aceh Saifullah Abdulgani itu, membuat peserta tak beranjak hingga acara selesai.(*)