Macet Sampai Enam Jam

Simpang Elak yang terletak di perbatasan Desa Alue Lim dan Cot Girek Kandang, Lhokseumawe, Minggu (27/10) subuh kembali banjir.

Editor: hasyim
SERAMBI/SAIFUL BAHRI
Sejumlah warga harus berhenti karena tak bisa melintasi Jalan Simpang Elak kembali banjir menyusul hujan deras di kawasan itu, Minggu (27/10/2019).SERAMBI/SAIFUL BAHRI 

* Akibat Simpang Elak Banjir

LHOKSEUMAWE - Simpang Elak yang terletak di perbatasan Desa Alue Lim dan Cot Girek Kandang, Lhokseumawe, Minggu (27/10) subuh kembali banjir.

Banjir di Jalan Elak sudah terjadi sejak belasan tahun lalu. Bila sebentar saja terjadi hujan lebat, maka air akan langsung tergenang. Kedalaman air hampir mencapai satu meter yang membuat kendaraan tidak bisa melintasinya.

Sejak pukul 06.00 WIB kemarin, kendaraan baik itu roda dua atau roda empat tak bisa melintas. Bila pun ada satu atau dua kendaraan yang mencoba melewatinya, maka saat tiba di tengah lokasi banjir, kendaraan akan mati sehingga terpaksa didorong hingga ke ujung jalan. Kondisi seperti ini berlangsung sampai pukul 12.00 WIB atau selama enam jam. Pada siang hari khusus untuk kendaraan roda empat sudah mulai bisa melintasinya.

Aparat Gampong Alue Lim, Mustaman menyebutkan, lokasi yang sering banjir di Jalan Elak kondisi jalannya sedikit dalam. Kalau hujan deras meski cuma sebentar, air akan langsung tergenang. "Seperti hari ini (kemarin -red), kedalaman air hampir mencapai satu meter, membuat kendaraan tidak bisa melewatinya lagi. Sehingga warga  harus mencari jalan alternatif," ujarnya.

Ketua DPRK Lhokseumawe, Ismail A Manaf mengakui, kalau dirinya sudah berulang kali mendengar keluhan warga terkait banjir Jalan Simpang Elak. Karena itu, sudah menjadi kewajiban Pemko untuk segera menuntaskan, dan mencari solusi masalah ini. “Kalau tidak ditangani, kondisi ini akan terus berulang,” tegasnya.

Kepala Dinas Perkerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Lhokseumawe, Dedi Irfansyah menyebutkan, untuk mengatasi banjir di lintasan itu pihaknya merencanakan akan membangun box culvert (gorong-gorong beton) di badan, serta saluran di kiri-kanan jalan. "Proyek ini direncanakan akan dilaksanakan tahun 2020. Sudah kita usulkan untuk dianggarkan dalam dana Otsus 2020 sebesar Rp 1 miliar. Semoga dananya bisa tersedia," pungkas Dedi.(bah)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved