Eliminasi Penyakit Kaki Gajah, Pejabat Aceh Singkil Ramai-ramai Minum Obat
Bupati Aceh Singkil, Dulmusrid, Senin (28/10) kemarin meluncurkan program eliminasi penyakit kaki gajah, di halaman kantor bupati setempat
Bupati Aceh Singkil, Dulmusrid, Senin (28/10) kemarin meluncurkan program eliminasi penyakit kaki gajah, di halaman kantor bupati setempat, di Pulo Sarok, Singkil. Launching ditandai dengan minum obat secara beramai-ramai oleh pejabat Aceh Singkil dan istri.
"Ayok bapak-bapak, ibu-ibu kita minum obat kaki gajah". Ajakan Ny Atmah Dulmusrid ini serempak diikuti pejabat serta istri para pejabat yang duduk di kursi yang berjejer di teras kantor Bupati Aceh Singkil. Bupati Dulmusrid juga ikut bangkit menyongsong ajakan dari istrinya, Ny Atmah Dulmusrid.
Mereka berdiri di belakang spanduk launching minum obat POPM filariasis di Kabupaten Aceh Singkil tahun 2019. Spanduk yang dipegang dua orang laki-laki itu dibentangkan persis di hadapan pejabat yang memperaktekkan minum obat kaki gajah.
Kepala Dinas Kesehatan Aceh Singkil, Edy Widodo, segera membagikan botol air mineral. Melihat Kadisnya membagikan air mineral, staf di jajaran Dinas Kesehatan, langsung membagikan obat filariasis (kaki gajah).
Setelah lengkap memegang obat dan sebotol air mineral, para pejabat kompak minum obat kaki gajah. Tapi tidak dengan Bupati Aceh Singkil, Dulmusrid. Ia rupanya sedang puasa sunah hari Senin.
Dulmusrid hanya memegang botol air dan obat kaki gajah. Namun demi kekompakan ikut berdiri bersama mencotohkan cara minum obat kaki gajah. "Aku sedang puasa, nanti aku minumnya setelah buka. Yang lain minum sekarang," kata Bupati.
Minum obat filariasi beramai-ramai juga diikuti kepala dinas serta staf. Mereka hari itu memenuhi halaman kantor bupati di Pulo Sarok, Singkil, dalam rangka peringatan Sumpah Pemuda dan launching minum obat kaki gajah 2019.
Obat kaki gajah tahun ini sebanyak empat butir. Satu butir berwarna putih tiga lagi berwarna biru yang dibungkus alumunium foil. Tidak ada cara spesial meminumnya, sama seperti minum obat biasa.
Endemis di dua kecamatan
Data diperoleh Serambi, dua kecamatan di Kabupaten Aceh Singkil, endemis kaki gajah. Masing-masing Kecamatan Simpang Kanan dan Kecamatan Danau Paris.
"Ada dua kecamatan endemis kaki gajah, Simpang Kanan dan Danau Paris," kata Kepala Dinas Kesehatan Aceh Singkil, Edy Widodo, kepada wartawan di sela-sela launching program eliminasi kaki gajah, di halaman kantor bupati setempat, di Pulo Sarok, Singkil, Senin (28/10).
Disebut endemis, lantaran di Kecamatan Simpang Kanan dan Danau Paris, ditemukan penderita kaki gajah. Untuk itu Edy Widodo mengimbau masyarakat Aceh Singkil, minum obat filariasis (kaki gajah) sebagai langkah pencegahan.
Apalagi tahun ini merupakan program terakhir gerakan minum obat kaki gajah. "Kalau tidak minum nanti ada nyamuk pembawa penyakit kaki gajah, gigit, bisa kena," ujarnya.
Setelah tuntas pemberian obat kaki gajah, selanjutnya akan dilakukan penelitian oleh Kementerian Kesehatan. Jika masih ditemukan, maka kembali dilakukan program pemberian obat pencegahan kaki gajah dua tahun mendatang.
Ia menyebutkan, program pemberian obat pencegah kaki gajah ini menyasar sebanyak 122.102 jiwa penduduk di Kabupaten Aceh Singkil. "Walau launchingnya sekarang, tapi pelaksanaan sudah dimulai," kata Edy Widodo.
Bupati Dulmusrid mengatakan pemberian obat filariasis pada tahun 2019 ini merupakan yang terakhir kalinya, sejak dimulai pada tahun 2015. Ia menyebutkan program ini berjalan sukses ini berkat kerja sama semua pihak. "Semoga kita semua terhindar dari penyakit kaki gajah," kata Dulmusrid.(de)