Dokter Ini Diam-diam Gunakan Sperma Sendiri untuk Menghamili Pasien, Ada yang Sudah Melahirkan

Dokter Paul Jones dari Grand Junction menyatakan, dia akan mencari donor untuk program bayi tabung bagi Cheryl Emmons pada 1980 dan 1985.

Editor: Faisal Zamzami
Womens Health Care of Western Colorado via New York Post
Paul Jones. Dokter di Coloradi, AS, yang dituduh menggunakan sperma miliknya secara diam-diam untuk menghamili salah satu pasiennya pada 1980-an. (Womens Health Care of Western Colorado via New York Post) 

SERAMBINEWS.COM, DENVER - Seorang dokter di Colorado, AS, diam-diam menggunakan sperma sendiri untuk menghamili pasien, dan menjadi ayah dari dua anak yang dilahirkan.

Dokter Paul Jones dari Grand Junction menyatakan, dia akan mencari donor untuk program bayi tabung bagi Cheryl Emmons pada 1980 dan 1985.

 Namun yang tak disadari Emmons, Jones menggunakan sperma sendiri, demikian materi gugatan yang disampaikan Pengadilan Distrik Mesa County.

"Dia (Jones) harus mengakui apa yang dia perbuat. Saya ingin bertanya mengapa dia melakukannyam," tegas salah satu putrinya, Maia Emmons-Boring.

Keluarga Emmons dilansir New York Post Selasa (29/10/2019) menyatakan, kemungkinan ada pasien lain yang menjadi korban dari aksi Jones.

Menggunakan situs Ancestry.com dan 23andme.com, Emmons-Boring dan saudarinya, Tahnee Scott, menemukan ada lima saudara kandung yang mereka tak tahu.

Keduanya tidak tahu orangtuanya menjalani program bayi tabung sampai Malam Tahun Baru 2018, ketika mereka mendapat surat dari Ancestry.

"Sepertinya kita berdua sangat mendekati. Jadi, saya asumsikan bahwa kita adalah saudara kandung," ujar orang asing dalam surat kepada Emmons-Boring.

Keduanya kemudian mendesak Cheryl, yang mengaku dia datang ke Jones pada akhir 1970-an karena suaminya, John, menjalani operasi kanker testis.

Upaya bayi tabung pun terjadi.

Jones mengurus dari awal hingga akhir.

Bahkan, dia sempat berfoto ketika Cheryl melahirkan dua anaknya.

Saat dikonfrontasi, Jones kepada KUSA-TV menolak untuk menjawab apakah dia menggunakan spermanya, dan menyebut pertanyaan itu "kurang ajar".

"Saya tidak akan membantahnya atau mengakuinya," tegas Jones. Dia dituduh atas kelalain, penipuan, dan dituntut ganti rugi.

Sebelumnya, kasus yang hampir sama juga pernah terjadi.

Seorang donor sperma kaget saat mengetahui dirinya menjadi ayah bagi 17 anak.

Dr Bryce Cleary dan Allysen Allee, salah satu hasil program bayi tabung menggunakan spermanya. Cleary memutuskan menggugat klinik kesuburan di AS setelah kaget mengetahui dia menjadi ayah bagi 17 anak.(The Oregonian via Sky News)
Dr Bryce Cleary dan Allysen Allee, salah satu hasil program bayi tabung menggunakan spermanya. Cleary memutuskan menggugat klinik kesuburan di AS setelah kaget mengetahui dia menjadi ayah bagi 17 anak.(The Oregonian via Sky News) 

Seorang donor sperma di AS dilaporkan menggugat sebuah klinik kesuburan setempat setelah dia menjadi ayah bagi 17 anak.

Dr Bryce Cleary mengajukan gugatan kepada Universitas Sains dan Kesehatan Oregon (OHSU) sebesar 5,25 juta dollar, atau Rp 74,2 miliar.

Sebabnya, si donor sperma menuduh klinik kesuburan itu sudah melanggar perjanjian karena dia dijanjikan spermanya hanya untuk lima keturunan.

Cleary yang mempunyai tiga putra dan satu putri adopsi berujar, dia mendonorkan spermanya 30 tahun silam, dan menduga klinik itu memperbanyak tanpa sepengetahuannya.

Dia juga menuduh OHSU "bertanggung jawab" atas pelanggaran lain, di mana mereka berjanji seluruh spermanya bakal diberikan bagi ibu di luar Oregon.

Faktanya dilansir Sky News Kamis (3/10/2019), dua keturunannya itu bersekolah di sekolah yang sama dengan putra kandungnya itu.

Pria 53 tahun dari Corvallis itu berkata, anak-anak, baik dari istrinya maupun donornya, menghadapi "risiko yang tidak bisa diterima".

"Saya ingin membantu mereka yang mengalami masalah kesuburan. Saat itu, saya merasa OHSU akan beriktikad baik dan memenuhi janji," tutur Cleary dalam konferensi pers.

"Tanpa janji itu, saya tentu tak akan berpartisipaso. Baru-baru ini, saya sangat menyadari janji yang mereka lontarkan ternyata palsu," terangnya.

Dalam konferensi pers, dia didampingi dengan Allysen Allee, gadis 25 tahun yang merupakan satu dari 17 anak hasil donor sperma Cleary.

Cleary menerangkan, dia pertama kali mendonorkan spermanya ketika dia masih mahasiswa kedokteran tingkat satu di OHSU pada 1989, ketika klinik mendekatinya dan teman sekelasnya.

Dikatakan pada Maret 2018, dia tahu bahwa spermanya sudah menghasilkan anak setela dua perempuan muda, yang merupakan hasil dari bayi tabung, menghubunginya.

Keduanya mengatakan, mereka menggunakan situs Ancestry.com termasuk juga "informasi spesifik" dari klinik tersebut untuk mengidentifikasi saudara mereka dan Cleary.

Karena penasaran, Cleary kemudian mengiriman DNA-nya sendiri ke Ancestry.com, dan menemukan fakta bahwa dia menjadi ayah bagi 17 anak.

Dalam gugatan, Cleary menuturkan betapa dia sangat "tertekan" karena "kewajiban moral, hukum, etika, dan pribadi" begitu mengetahui dia menjadi ayah anak sebanyak itu.

Juru bicara OHSU kemudian menjelaskan, mereka bakal menangani kasus itu secara layak.

Namun menolak berkomentar lebih lanjut.

Dikabarkan Rilis Februari 2020, Ini Spesifikasi Samsung Galaxy S11, Dibekali Periscope di Kamera

Kuasa Hukum Tiyong Surati KPK, Pertanyakan Keabsahan Surat Irwandi  

Sore Ini, Seorang Penyedia Lapak Judi Online asal Lhokseumawe Dicambuk di Langsa

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Dokter Ini Diam-diam Gunakan Sperma Sendiri untuk Menghamili Pasiennya"

Penulis : Ardi Priyatno Utomo

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved