Porwil Sumatera
Ini Bintang Bola Aceh yang Pernah Berjaya di Porwil, Tarmizi Rasyid, Irwansyah Hingga Ismed Sofyan
Pada Porwil 1996 di Aceh, tuan rumah untuk pertama kalinya merasakan medali emas.
Penulis: Imran Thayib | Editor: Mursal Ismail
Pada Porwil 1996 di Aceh, tuan rumah untuk pertama kalinya merasakan medali emas.
Ini Bintang Bola Aceh yang Pernah Berjaya di Porwil, Tarmizi Rasyid, Irwansyah Hingga Ismed Sofyan
SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Pentas Pekan Olahraga Wilayah (Porwil) Sumatera menjadi ajang unjuk kemampuan dan kebolehan.
Dari pesta empat tahunan ini, sejumlah pemain bintang sepak bola Aceh bermunculan.
Di Porwil edisi kedua di Riau tahun 1987, skuad Aceh diperkuat Anwar, Joni Asmara, Jayadi, Iskandar Ali, M Yani, Zulfikar Jamal, Taufik Yunus, Syukri OB, dan Nyak Umar.
Kala itu, Syamsuddin dan kawan-kawan memastikan lolos ke Pekan Olahraga Nasional (PON) setelah mendulang medali perunggu.
Selepas itu, Aceh kembali melahirkan sejumlah pemain terbaik semisal Tarmizi Rasyid, Anwar, Kurnia Khalid, Zulkarnaen, Andi Fitra, dan Muslim alias Ngoh Lem.
Mereka merupakan generasi Porwil 1992 di Palembang, Sumatera Selatan.
Mereka memastikan lolos ke PON setelah menyabet medali perunggu.
• Kasus Mursyidah: Haji Uma Minta Polisi Usut Pangkalan Penimbun Gas, Diduga Milik Oknum Polisi
• Pencari Rumput Temukan Kerangka Manusia di Kebun Cokelat Darul Aman Aceh Timur
• Pernah Bekerja di Pangkalan Elpiji, Mursyidah Ditugasi Cabut Segel Tabung Gas dan Digaji Rp 400.000
Tak hanya sebatas itu, Tarmizi Rasyid dan kawan-kawan akhirnya sukses lolos ke partai puncak sepakbola PON 1993.
Namun, penampilan mereka antiklimaks setelah menyerah di tangan Papua di Stadion Gelora Bung Karno (GBK) Jakarta.
Seakan belum pernah berhenti.
Pada Porwil 1996 di Aceh, tuan rumah untuk pertama kalinya merasakan medali emas.
Dalam partai final di Stadion H Dimurthala, Lampineung, Aceh keluar sebagai pemenang usai menekuk Sumatera Barat.
Raihan emas pertama cabang sepakbola diraih oleh kolaborasi almarhum Irwansyah, Teuku Hervin (alm), Husaini Ibrahim, Edy Gunawan, Sukirmanto, dan Khalidan alias Cekdan.
Setelah itu, Irwansyah menjadi pemain langganan timnas Indonesia di masanya.
Tahun 1999, Jambi bertindak sebagai tuan rumah Porwil.
Kali ini, Aceh boleh tersenyum bahagia.
Anak-anak muda semisal Faisal Jalal, Ismed Sofyan, Wahyudi, Zulkarnaen Trienggadeng, Zulfan, Mukhlis Langsa, Mahdi Kunyet, dan Yulibar Ledon berhasil mempertahankan medali emas.
Sebagai juara bertahan, Ismed Sofyan dkk mendapat tantangan dari Sumatera Utara dan Sumatera Barat.
Lagi-lagi, Tanah Rencong keluar sebagai pemenang dengan koleksi medali emas.
Di partai puncak cabang bergengsi, besutan Yahya Chan dan almarhum Joharuddin sukses menekuk Sumut.
Dan medali emas ketiga bagi Kontingen Aceh baru saja dipersembahkan di arena Porwil 2019 di Bengkulu.
Prestasi ini terhitung mengesankan. Ya, anak-anak muda Aceh harus menunggu hingga 20 tahun untuk kembali pengalungan medali emas.
Dalam partai puncak di Stadion Semarak, Sawah Lebar, Minggu (3/11/2019), besutan Azhar-Muklis Rasyid-Edy Gunawan berhasil memupus perlawanan tuan rumah Bengkulu, 1-0.
Gol tunggal itu terjadi di penghujung pertandingan melalui tandukan keras pemain asal PS Peureulak Raya, Akhirul Wahdan.
Keberhasilan Ridha Umami dkk terhitung spesial.
Ya, mereka didukung langsung oleh Plt Gubernur Aceh, Ir Nova Iriansyah MT, Ketua DPRA, H Dahlan Jamaluddin.
Kemudian Kadispora Dedy Yuswadi, Ketua Umum KONI Aceh, H Muzakir Manaf, Ketua Harian KONI, H Kamaruddin Abu Bakar, dan Ketua Umum Asprov PSSI Aceh, Nazir Adam SE MM.
Mereka semua ikut menyaksikan langsung pertandingan ini.
Kemenangan tim yang dimanajeri Mayor Agusti semakin sempurna.
Karena, mereka mampu membekap Kepri (2-1), Bangka Belitung (1-0), Sumatera Selatan (4-0), dan ditahan imbang Sumatera Utara dengan skor 1-1.
Dari lima partai dilakoni, gol kemenangan Aceh dibagi rata oleh Akhirul Wahdan (tiga gol). Sementara Yasvani, Edi Tiadrama, dan sang kapten, Muhammad Risky Yusuf.
Aceh menambah tambahan tiga gol akibat keputusan Panitia Disiplin (Pandis) PB Porwil. (*)