Berita Aceh Barat Daya

Atasi Sering Macet Suplai Air, PDAM Abdya Usul Koneksi Jaringan Pipa dari Lembah Sabil - Manggeng

“Koneksi jaringan pipa Kecamatan Manggeng dengan jaringan pipa Kecamatan Manggeng sudah kita usulkan melalui Dinas Perkim dan LH Abdya,”

Penulis: Zainun Yusuf | Editor: Muhammad Hadi
For Serambinews.com
Sambungan pipa suplai air bersih, pada SPAM Intek Suka Damai, tergeletak di dasar Sungai Krueng Manggeng atau di bawah jembatan rangka baja Suka Damai, Lembah Sabil. Foto direkam beberapa waktu lalu. 

Bila suplai air terputus, maka  sangat merepotkan, terutama ketika banyak pasien yang dirawat yang  didampingi beberapa anggota keluarga, sehingga kebutuhan air menjadi  meningkat.

Mengatasi ketiadaan air, pihak Puskesmas sering memasok air bersih dengan meminta bantuan mobil damkar.

“Bila pasien banyak, maka air satu tanki mobil damkar bertahan satu atau paling lama dua hari,” kata Eddy.   

Pergoki Istri Selingkuh Dengan Oknum Perwira Polda dalam Rumah, Bininya Malah Usir Suami

Jika musim hujan sangat terbantu karena bisa memanfaatkan air sumur yang ditarik dengan pompa.

Mana kala kemarau sumur Puskesmas menjadi kering dan suplai air bersih juga terputus.

Pantauan Serambinews.com bukan saja puskesmas, ratusan rumah warga, sekolah dan rumah ibadah (masjid) kawasan tiga desa di Kecamatan Manggeng, Abdya, terputus pasokan air bersih dari SPAM Suka Damai, Kecamatan Lembah Sabil.

Peristiwa meresahkan itu, terjadi selama satu tahun terakhir.

Tepatnya sejak dimulai pekerjaan pembangunan jembatan rangka baja Suka Damai, Kecamatan Lembah Sabil pada Oktober 2018 lalu.

Plt Gubernur Aceh Terima Investor Pengolahan Pakan Unggas, Siap Tampung Jagung Petani Lokal

Ratusan rumah yang terhenti suplai air bersih berada dalam tiga desa yaitu, Lhok Puntoy, Seuneulop, dan Keude Manggeng.

Sarana umum dalam kawasan tiga desa tersebut  mengalami nasib yang sama.

Antara lain,  Puskesmas Manggeng, SMAN 2 Abdya, Masjid At-Taqwa Manggeng, sejumlah SD dan SMP/MTs dalam kawasan tiga desa tersebut.

Kebutuhan air akhirnya mengandalkan dari sumur bor yang kualitasnya tidak layak karena  berwarna keruh dan berbau.(*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved