Berita Banda Aceh

FKIP Universitas Serambi Mekkah Gelar Yudisium, 83 Orang Raih Cumlaude

83 orang berhasil meraih predikat cumlaude, sementara 76 lainnya memperoleh predikat sangat memuaskan.

Penulis: Aulia Prasetya | Editor: Nur Nihayati
IST
YUDISIUM - Dekan FKIP USM Dr. Jalaluddin, M.Pd., menyerahkan sertifikat yudisium kepada salah seorang peserta yudisium 

83 orang berhasil meraih predikat cumlaude, sementara 76 lainnya memperoleh predikat sangat memuaskan.

Laporan Aulia Prasetya | Banda Aceh

SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Serambi Mekkah (USM) menggelar Yudisium Tahun Akademik Genap 2024/2025 di Hotel Amel Convention Hall, Selasa (19/8/2025).

Acara ini diikuti oleh 159 peserta dari berbagai program studi di lingkungan FKIP USM.

Wakil Dekan I FKIP USM, Azwir, S.Pd., M.Pd., dalam laporannya menyampaikan bahwa dari total peserta, 83 orang berhasil meraih predikat cumlaude, sementara 76 lainnya memperoleh predikat sangat memuaskan.

Dekan FKIP USM, Dr. Jalaluddin, M.Pd., dalam sambutannya menegaskan bahwa FKIP USM telah hadir selama 40 tahun sebagai salah satu Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK) di Aceh.

Sebagai “kampus sejuta inovasi,” FKIP USM terus berkomitmen untuk unggul di bidang keguruan dan ilmu pendidikan dengan mengedepankan moralitas, intelektualitas, serta melahirkan lulusan berjiwa edupreneur.

“FKIP USM mengucapkan terima kasih atas kepercayaan dan dukungan yang diberikan dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan dan tenaga pendidik.

Semoga FKIP USM dapat terus berkontribusi bagi kemajuan dunia pendidikan, serta bangsa dan negara Republik Indonesia,” ujarnya.

Rektor USM, Dr. Teuku Abdurahman, SH., Sp.N., yang turut hadir dalam acara tersebut juga memberikan apresiasi kepada para lulusan.

Ia berharap generasi muda lulusan FKIP USM mampu membawa perubahan positif di dunia pendidikan.

Acara yudisium turut dimeriahkan dengan kuliah umum yang disampaikan oleh Prof. Dr. Abdul Samad, M.App.Ling., Guru Besar FKIP Universitas Syiah Kuala.

Dalam paparannya, ia menekankan bahwa masa depan bangsa tidak semata ditentukan oleh kekayaan alam, infrastruktur, atau teknologi, melainkan oleh kualitas sumber daya manusia.

“Sejarah membuktikan, banyak negara tanpa kekayaan alam berlimpah mampu maju karena memiliki manusia yang unggul, kreatif, dan berdaya saing.

Sebaliknya, ada negara kaya raya secara alamiah tetapi tetap tertinggal karena kualitas manusianya belum terbangun dengan baik,” jelasnya.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved