Kopi
Enam Kecamatan di Gayo Lues Dapat Bantuan Bibit Kopi
Bantuan bibit yang diberikan ke petani itu sebanyak 850 batang ditambah bantuan pelindung dan pupuk serta handsprayer.
Penulis: Rasidan | Editor: Taufik Hidayat
Laporan Rasidan | Gayo Lues
SERAMBINEWS.COM, BLANGKEJEREN - Pemkab Gayo Lues (Galus) melalui dinas pertanian kembangkan tanaman kopi arabika seluas 500 hektar (Ha) di enam kecamatan di kabupaten tersebut melalui bantuan dana yang bersumber dari anggaran DOKA 2019 tersebut.
Amatan Serambinews.com, Dinas Pertanian (Distan) adakan rapat koordinasi pengembangan tanaman kopi arabika tersebut dengan Wabup Galus, para Camat dan Kapolsek, Danramil serta koordinator dan petugas PPL dari enam kecamatan tersebut di aula Distan, Kamis (7/11/2019).
Wabup Galus, Said Sani mengatakan, bantuan bibit kopi harus disalurkan tetap sasaran dan para petani jangan mengambil bibit kalau tidak mau ditanam.
Bahkan bibit kopi yang tidak bagus itu jangan diterima oleh petani kopi dari rekanan (kontraktor) pengadaan bibit tersebut.
Wabup mengatakan, hampir setiap tahunnya Pemkab memberikan bantuan bibit kopi (benih) kepada kelompok tani dikabupaten itu dengan tujuan, agar tanaman kopi dapat menjadi salah satu andalan usaha bagi petani tersebut.
Meskipun selama ini terkesan tanaman kopi hanya dikembangkan oleh petani sebagai usaha sampingan.
"Tanaman kopi yang dikembangkan dikabupaten ini agar dapat mendorong dan mendokrat pertumbuhan ekonomi masyarakat dalam hal untus menuntaskan kemiskinan dan pengangguran," sebutnya.
Sementara itu, Kepala dinas Pertanian Galus, Zakaria, mengatakan, bantuan pengembangan bibit kopi yang bersumber dari anggaran DOKA tersebut hanya direalisasikan untuk 6 kecamatan yang mendapat bantuan itu, bahkan bantuan bibit yang diberikan ke petani itu sebanyak 850 batang ditambah bantuan pelindung dan pupuk serta handsprayer.
"Untuk 6 kecamatan di Galus yang mendapat bantuan bibit kopi dari DOKA tersebut yakni kecamatan Pantan Cuaca, Blangkejeren, Blangjerango, Blangpegayon, Dabun Gelang dan Kutapanjang," sebutnya.(*)
• Kisah Siti Narimah, Penjual Sayur Asal Aceh yang Mampu Sekolahkan Anaknya Sampai ke Amerika
• Bocah 12 Tahun Ini Putus Sekolah dan Jualan Kerupuk Demi Nafkahi Nenek, Orangtuanya Tak Ada Lagi
• Kasus 53 Kg Sabu, Satu Terdakwa Dihukum Mati, Tiga Lainnya Seumur Hidup, Ini Tanggapan Kuasa Hukum
• Sidang Dugaan Pelecehan Seksual di Pesantren An Lhokseumawe Sudah Lima Kali, Masih Pemeriksaan Saksi