CT-Scan RSUTP Belum Beroperasi  

Computerized Tomography Scan (CT-Scan), alat canggih untuk memeriksa bagian dalam tubuh pasien milik Rumah Sakit Umum Teungku Peukan

Editor: bakri
SERAMBINEWS.COM/RAHMAT SAPUTRA
Wakil Bupati Abdya, Muslizar MT mencoba alat CT-Scan milik RSUTP, Selasa (12/11/2019) saat melakukan sidak ke ruang Radiologi RSUTP. 

BLANGPIDIE - Computerized Tomography Scan (CT-Scan), alat canggih untuk memeriksa bagian dalam tubuh pasien milik Rumah Sakit Umum Teungku Peukan (RSUTP) Aceh Barat Daya (Abdya) sejak beberapa bulan terakhir belum beroperasi. Pasalnya, hingga saat ini belum ada kerja sama antara pihak BPJS Kesehatan dengan rumah sakit terkait klaim biaya penggunaan alat seharga Rp 6 miliar itu.

Hal itu terungkap saat Wakil Bupati (Wabup) Abdya, Muslizar MT melakukan inspeksi mendadak (sidak) bersama Asisten II Setdakab Abdya, Salman Alfarisi ST ke rumah sakit daerah itu, Selasa (12/11). Wabup meminta manajemen rumah sakit segera berkoordinasi dengan BPJS Kesehatan, agar alat itu bisa dimanfaatkan. "Alat mahal-mahal kita beli tapi belum bisa dimanfaatkan akibat regulasi. Ini kan sangat disayangkan," ujar Muslizar MT.

Menurutnya, CT-Scan sangat dibutuhkan masyarakat Abdya, mengingat selama ini banyak pasien yang harus dirujuk ke RSUZA Banda Aceh akibat tidak operasionalnya CT-Scan di RSUTP. "Apabila CT-Scan di RSUTP bisa beroperasi, maka masyarakat dari barat selatan tidak perlu lagi pergi ke RSUZA Banda Aceh untuk mendapat layanan ini," kata dia.

Selain itu, sambung Muslizar, target pemerintahan Abdya yang dipimpin Akmal dan dirinya untuk menjadikan RSUTP sebagai RS regional di wilayah barat selatan bisa terwujud. "Kami berharap kerja sama ini bisa segera direalisasikan. Apa yang kurang bisa dilengkapi, yang penting CT-Scan ini bisa segera dioperasikan," pintanya. Sebab alat tersebut bisa berfungsi dengan baik dan sudah memiliki izin dari Badan Pengawas Tenaga Nuklir RI.

Menurut Muslizar, kerja sama antara kedua pihak itu sangat diperlukan sebagai landasan pembayaran jasa medis nantinya. "Bisa saja kita gunakan (CT-Scan). Tapi, yang jadi persoalan, tidak bisa diklaim. Makanya kita berharap paling lambat awal tahun bisa dioperasikan," tegasnya.

Selain meninjau alat CT-Scan tersebut, Muslizar juga mengunjungi sejumlah ruangan di RS tersebut, mulai dari IGD, poli rawat jalan, hingga ke ruang rawat inap. Dalam sidak itu, Muslizar dan Salman Alfarisi turut didampingi KTU RSUTP Raudhatinur SKM dan Kabid Keperawatan, Asmaul Husnah.

Kabid Pelayanan Medis RSUTP, dr Aris Fazeriandy MKed (Ped) SPA menyebut persoalan tersebut telah disampaikan ke pihak BPJS Kesehatan. "Sudah, insyaallah, mereka akan berkunjung ke sini. Namun hingga saat ini mereka belum juga turun," ujarnya. Meski demikian, pihak RSUTP berjanji akan kembali menyurati BPJS Kesehatan sehingga CT-Scan bisa difungsikan.

Sementara itu, Kepala Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan Abdya, Yumiarti saat dikonfirmasi Serambi, tadi malam, menyebut jika memang ada petugas (operator) yang mengoperasikan CT-Scan tersebut, maka pihak RSUTP dipersilakan memfungsikan alat canggih tersebut untuk pemeriksaan pasien.

"Emang sudah ada petugasnya? Kalau sudah ada silakan saja fungsikan. Lagian BPJS kan bayarnya per paket. Misalnya ada tumor di kepala, apakah pakai CT-Scan atau tidak, kita bayarnya ya satu paket," ujar Yumiarti. (c50)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved