Berita Abdya

Ini Upaya Dinas Pertanian dan Pangan Abdya Atasi Kosongnya Pupuk Subsidi

Sedangkan permintaan pupuk masih tinggi untuk pemupukan awal tanaman padi Musim Tanam (MT) Gadu 2019.

Penulis: Zainun Yusuf | Editor: Mursal Ismail
SERAMBINEWS.COM/ZAINUN YUSUF
Pekerja memuat ratusan ton pupuk bersubsidi, jenis NPK Phonska, ZA, SP-36, dan Organik di Gudang Penyangga Lini III PT Petro Kimia Gresik di Desa Keude Paya, Blangpidie, Abdya, Rabu (27/2/2019) 

Sedangkan permintaan pupuk masih tinggi untuk pemupukan awal tanaman padi Musim Tanam (MT) Gadu 2019.

Ini Upaya Dinas Pertanian dan Pangan Abdya Atasi Kosongnya Pupuk Subsidi  

Laporan Zainun Yusuf| Aceh Barat Daya

SERAMBINEWS.COM,BLANGPIDIE - Kosongnya persediaan pupuk bersubsidi di kios-kios pengecer resmi di Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya), disebabkan alokasi pupuk tahun 2019 sudah habis.

Hal ini mengakibatkan pemilik kios pengecer resmi tidak dapat mengajukan penebusan stok kepada pihak distributor penyalur.

Sedangkan permintaan pupuk masih tinggi untuk pemupukan awal tanaman padi Musim Tanam (MT) Gadu 2019.

“Pupuk bersubsidi jenis NPK Phonska sudah habis alokasinya sehingga pemilik kios tak bisa menebus lagi, kecuali ada penambahan atau realokasi,” kata Kepala Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan (Distanpan) Abdya, drh Nasruddin kepada Serambinews.com, Kamis (14/11/2019).

Sedangkan penyebab kosong pupuk bersubsidi jenis SP-36 dan ZA, Nasruddin mengaku belum tahu. “

Bisa dicek kepada PT Pertani dan PT Meulogoe Raya, selaku distributor pupuk bersubsidi,” kata Kepala Distanpan Abdya, itu.

Anak Bupati Majalengka yang Tembak Kontraktor Ditetapkan Jadi Tersangka

Banda Aceh, Sabang, Gayo, dan Lainnya Dipromosi sebagai Paket Tour ke Aceh dalam Aceh Sumatera Expo

DIPA Aceh Tahun 2020 Rp 37,1 Triliun, Mulai Dana Bagi Hasil Pajak, Otonomi Khusus, Hingga Dana Desa

Sehubungan habis alokasi pupuk NPK Phonska, Nasruddin menjelaskan setelah melakukan konsultasi dengan Dinas Pertanian dan Perkebunan Aceh, pihaknya segera mengajukan penambahan alokasi untuk Kabupaten Abdya.

Usulan penambahan alokasi diajukan dengan pertimbangan kebutuhan pupuk bersubsidi di Abdya untuk MT Gadu 2019 masih tinggi.

Terutama untuk pemupukan tanaman padi di Kecamatan Lembah Sabil dan Manggeng.

Kemudian pemupukan tanaman padi di sebagian Kecamatan Kuala Batee, Babahrot, Jeumpa, Setia, Tangan-Tangan dan Susoh.

Selain  di Blangpidie dan sebagian areal di Susoh, tanaman padi sudah mekar dan merunduk.        

Perwakilan PT Pertani di Abdya, Syafrizal yang dihubungi Serambinews.com melalui WA menjelaskan, untuk Kabupaten Abdya ada penambahan atau relokasi pupuk bersubsidi jenis ZA dan SP-36 masing-masing 300 ton.

Pupuk SP-36 alokasi semula 450 ton bertambah 300 ton menjadi 750 ton, dan ZA alokasi semula 700 ton bertambah 300 ton menjadi 1.000 ton.

Sedangkan pupuk NPK Phonska belum ada realoksi atau masih tetap 1.950 ton. “Realokasi pupuk SP-36 dan ZA, kami masih tunggu SK baru,” kata Syafrizal.

Sedangkan  Perwakilan PT Meuligoe Raya di Abdya, Verry Gunawan, berulang kali dihubungi tidak mengangkat telepon.

Dengan demikian belum diketahui stok alokasi pupuk ZA dan SP-36 yang masih tersedia.  

Sebagai catatan bahwa alokasi kebutuhan pupuk bersubsidi untuk sembilan kecamatan di Kabupaten Abdya, disalurkan oleh dua distributor yang ditetapkan produsen pupuk.

PT Pertani (Persero) menyalurkan pupuk bersubsidi jenis NPK Phonska, SP-36, ZA dan Organik ke kios pengecer resmi di enam kecamatan, yaitu Babahrot, Kuala Batee, Jeumpa, Blangpidie, Susoh dan Tangan-Tangan.

Sedangkan, untuk tiga kecamatan lainnya, Setia, Manggeng, dan Lembah Sabil ditetapkan sebagai penyalur (distributor) adalah PT Meuligoe Raya.

Penetapan kedua distributor tersebut merupakan kewenangan PT Petrokimia Gresik selaku produsen.

Kemudian, PT Meuligoe Raya juga ditetapkan sebagai distributor tunggal penyaluran pupuk bersubsidi jenis Urea, produksi PT Pupuk Iskandar Muda (PIM) ke seluruh kecamatan atau sebanyak sembilan kecamatan di Abdya, sejak dari Babahrot sampai Lembah Sabil.

Seperti diberitakan, persediaan pupuk bersubsidi, jenis NPK Phonska, SP 36 dan ZA di kios-kios pengecer resmi di Kabupaten Abdya, kembali kosong atau habis stok.

Sedangkan areal tanaman padi MT Gadu 2019 dengan luas areal mencapai 10.289 hektare (ha) di sembilan kecamatan, sejak Babahrot sampai Lembah Sabil, sebagian besar masih perlu pemupukan.

Terutama areal  tanaman di kawasan Kecamatan Lembah Sabil dan Manggeng, karena umur tanaman padi baru berkisar antara 15 sampai 40 hari.

Pemupukan juga masih diperlukan untuk sebagian areal tanaman padi kawasan Kecamatan Setia, Tangan-Tangan, Jeumpa, Kuala Batee dan Babahrot.

Kemudian sebagian kecil areal tanaman padi di Kecamatan Blangpidie dan Susoh. Karena sebagian besar tanaman padi lokasi dua kecamatan ini sudah keluar malai dan merunduk. Malah ada areal yang sudah panen, seperti di Desa Blang Dalam, Susoh. 

Pemilik Kios Seulanga di Kecamatan Kuala Batee, Jufri kepada Serambinews.com, Kamis (14/11/2019) stok pupuk bersubsidi jenis NPK Phonska sudah habis hampir satu bulan.

Sedangkan pupuk jenis SP-36 dan ZA tidak tersedia lagi selama hampir dua bulan terakhir. “Pupuk bersubsidi yang masih tersedia hanya jenis Urea, itu pun sedikit lagi,” katanya.

Sedangkan permintaan pupuk bersubsidi, terutama jenis NPK Phonska dari petani sangat besar untuk pemupukan tanaman padi yang baru tanam antara lain di Desa Gampong Tengoh sekitarnya.

Jufri menjelaskan, stok pupuk bersubsidi juga tidak tersedia di kios-kios pengecer kawasan Kecamatan Babahrot. Padahal, sebagian besar areal sawah setempat baru tanam.

Pemilik Kios Desa Alue Dama, Kecamatan Setia, Mus juga mengaku tidak punya lagi stok pupuk jenis NPK Phonska, SP 36 dan ZA. Sedangkan sebagian areal sawah kecamatan setempat baru ditanam.

Terutama areal sawah Desa Tangan-Tangan Cut, Cinta Makmur dan Moen Mameh, sehingga sangat butuh pemupukan. “Permintaan yang paling banyak NPK Phonska,” katanya.

Dijelaskan, peristiwa habis stok pupuk bersubsidi juga terjadi di kios pengecer resmi Kecamatan Manggeng dan Lembah Sabil. Padahal petani setempat sangat membutuhkan untuk pemupukan padi yang baru tanam.    

Pantauan Serambinews.com, pupuk bersubsidi habis total pada kios-kios pengecer resmi kawasan Kecamatan Blangpidie dan Susoh.

“Para petani berulang kali meminta pupuk bersubsidi, tapi tak bisa kita dilayani,” kata salah seorang pemilik kios pengecer resmi di Jalan H Ilyas Blangpidie.     

Beberapa pemilik kios pengecer resmi di Abdya dihubungi Serambinews.com mengaku sudah meminta penebusan pupuk bersubsidi kepada pihak distributor, namun belum bisa dilayani.

Sebab, menurut keterangan  alokasi pupuk bersubsidi untuk Kabupaten Abdya tahun 2019 sudah habis.

Sekarang ini, pihak distributor sedang menunggu penambahan alokasi atau realokasi dari pemerintah.(*)  

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved