Berita Abdya

Pupuk Bersubsidi Kembali Kosong di Abdya, Padahal Sebagian Besar Tanaman Padi Masih Butuh

Pemupukan juga masih diperlukan untuk sebagian areal tanaman padi kawasan Kecamatan Setia, Tangan-Tangan, Jeumpa, Kuala Batee, dan Babahrot.

Penulis: Zainun Yusuf | Editor: Mursal Ismail
SERAMBINEWS.COM/ZAINUN YUSUF
Pekerja memuat ratusan ton pupuk bersubsidi, jenis NPK Phonska, ZA, SP-36, dan Organik di Gudang Penyangga Lini III PT Petro Kimia Gresik di Desa Keude Paya, Blangpidie, Abdya, Rabu (27/2/2019) 

Pemupukan juga masih diperlukan untuk sebagian areal tanaman padi kawasan Kecamatan Setia, Tangan-Tangan, Jeumpa, Kuala Batee, dan Babahrot.

Pupuk Bersubsidi Kembali Kosong di Abdya, Padahal Sebagian Besar Tanaman Padi Masih Butuh 

Laporan Zainun Yusuf| Aceh Barat Daya

SERAMBINEWS.COM,BLANGPIDIE - Persediaan pupuk bersubsidi jenis NPK Phonska, SP 36 dan ZA di kios-kios pengecer resmi di Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya), kembali kosong atau habis stok.

Sedangkan areal tanaman padi MT Gadu 2019 dengan luas areal mencapai 10.289 hektare (ha) di sembilan kecamatan, mulai Babahrot hingga Lembah Sabil, sebagian besar masih membutuhkan  pemupukan.

Terutama di areal  sawah di kawasan Kecamatan Lembah Sabil dan Manggeng.

Pasalnya umur tanaman padi di dua kecamatan ini baru 15 sampai 40 hari.

Pemupukan juga masih diperlukan untuk sebagian areal tanaman padi kawasan Kecamatan Setia, Tangan-Tangan, Jeumpa, Kuala Batee, dan Babahrot.

Kemudian sebagian kecil areal tanaman padi di Kecamatan Blangpidie dan Susoh.

Ini Ancaman Hukuman Bagi Tiga Anak Asal Lhokseumawe yang Jadi Tersangka Pemerasan

Enam Kecamatan di Bireuen Diterjang Banjir, Ini Penyebabnya

Banjir Rendam Tiga Sekolah di Aceh Tamiang, Aktivitas Belajar Mengajar Diliburkan

Pemilik Kios Seulanga di Kecamatan Kuala Batee, Jufri kepada Serambinews.com, Kamis (14/11/2019), mengatakan stok pupuk bersubsidi jenis NPK Phonska sudah habis hampir satu bulan.

Sedangkan pupuk jenis SP-36 dan ZA tidak tersedia lagi selama hampir dua bulan terakhir. “Pupuk bersubsidi yang masih tersedia hanya jenis Urea, itu pun sedikit lagi,” katanya.

Sedangkan permintaan pupuk bersubsidi, terutama jenis NPK Phonska dari petani sangat besar untuk pemupukan tanaman padi yang baru tanam antara lain di Desa Gampong Tengoh sekitarnya.

Jufri menjelaskan, stok pupuk bersubsidi juga tidak tersedia di kios-kios pengecer kawasan Kecamatan Babahrot. Padahal, sebagian besar areal sawah setempat baru tanam.

Pemilik Kios Pengecer di Kecamatan Setia, Mus juga mengaku tidak punya lagi stok pupuk jenis NPK Phonska, SP 36 dan ZA. Sedangkan sebagian areal sawah kecamatan setempat baru ditanam.

Terutama areal sawah Desa Tangan-Tangan Cut, Cinta Makmur dan Moen Mameh, sehingga sangat butuh pemupukan.

“Permintaan yang paling banyak NPK Phonska,” katanya.

Ia menambahkan habisnya stok pupuk bersubsidi juga terjadi di kios pengecer resmi Kecamatan Manggeng dan Lembah Sabil.

Padahal petani setempat sangat membutuhkan untuk pemupukan padi yang baru tanam.     

Pantauan Serambinews.com, pupuk bersubsidi habis total pada kios-kios pengecer resmi kawasan Kecamatan Blangpidie dan Susoh.

“Para petani berulang kali meminta pupuk bersubsidi, tapi tak bisa kita dilayani,” kata salah seorang pemilik kios pengecer resmi di Jalan H Ilyas Blangpidie.      

Sebagai catatan bahwa alokasi kebutuhan pupuk bersubsidi untuk sembilan kecamatan di Kabupaten Abdya, disalurkan oleh dua distributor yang ditetapkan produsen pupuk.

PT Pertani (Persero) menyalurkan pupuk bersubsidi jenis NPK Phonska, SP-36, ZA dan Organik ke kios pengecer resmi di enam kecamatan, yaitu Babahrot, Kuala Batee, Jeumpa, Blangpidie, Susoh dan Tangan-Tangan.

Sedangkan, untuk tiga kecamatan lainnya, Setia, Manggeng, dan Lembah Sabil ditetapkan sebagai penyalur (distributor) adalah PT Meuligoe Raya.

Penetapan kedua distributor tersebut merupakan kewenangan PT Petrokimia Gresik selaku produsen.

Kemudian, PT Meuligoe Raya juga ditetapkan sebagai distributor tunggal penyaluran pupuk bersubsidi jenis Urea, produksi PT Pupuk Iskandar Muda (PIM) ke seluruh kecamatan atau sebanyak sembilan kecamatan di Abdya, sejak dari Babahrot sampai Lembah Sabil.

Beberapa pemilik kios pengecer resmi di Abdya dihubungi Serambinews.com mengaku sudah meminta penebusan pupuk bersubsidi kepada pihak distributor, namun belum bisa dilayani.

Sebab, menurut keterangan  alokasi pupuk bersubsidi untuk Kabupaten Abdya tahun 2019 sudah habis.

Sekarang ini, pihak distributor sedang menunggu penambahan alokasi atau realokasi dari pemerintah.(*)   

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved