Berita Subulussalam
Ustaz Maksum Tanggapi Kontroversi Rencana Pembangunan Pusat Kebudayaan Pakpak di Subulussalam
Rencana pembangun Pusat Kebudayaan Pakpak di Subulussalam senilai Rp 20 miliar menjadi kontroversi di Subulussalam dalam dua hari terakhir ini.
Penulis: Khalidin | Editor: Mursal Ismail
Kecuali itu, Gusti juga meminta Wali Kota Subulussalam H Affan Alfian Bintang selaku kepala daerah segera mengklarifikasi dan memberikan pencerahan kepada masyarakat khususnya suku Singkil untuk menghindari konflik yang berkelanjutan.
“Selaku kepala daerah, pak wali kota kami minta segera membuat pernyataan kepada masyarakat.
Ini penting agar masalah yang mulai bergolak dapat segera diakhiri, bukan justru menjadi bias hingga membuat persoalan makin runyam,” ujar Gusti
Di sisi lain, Gusti menilai sebenarnya banyak persoalan penting yang harusnya jadi focus program pemerintah Subulussalam bukan hanya masalah suku dan budaya.
Hal paling penting, lanjut Gusti menyangkut Sumber Daya Manusia (SDM) dan perekonomian masyarakat agar penduduk Kota Sada Kata ini terangkat taraf hidupnya.
Lantaran itu, Gusti berharap kepada pemerintah Subulussalam agar dapat meningkatkan SDM melalui pendidikan.
Mahasiswa juga berharap Dinas Pendidika dan Kebudayaan lebih memperhatikan sarana dan prasarana sekolah, kualitas guru, dan lain sebagainya.
Khususnya sekolah sekolah daerah terpencil seperti di Kecamatan Longkib juga Sultan Daulat yang memang selama ini kurang perhatian.
Gusti juga berharap Pemerintah Subulussalam dapat membuka lapangan pekerjaan seluas mungkin terlebih kepada generasi milenial.
Ini karna tidak sedikit pemuda di Subulussalam yang masih kesulitan mendapatkan pekerjaan .
Pemerintah Subulussalam melalui Disprindagkop UKM diminta dapat menjalankan tugas dan fungsinya yaitu memberikan pembinaan dan memfasilitasi masyrakat untuk berwirusaha.
”Seperti yang kita ketahui Wali Kota Subulussalam adalah salah satu pengusaha sukses di Subulussalam, maka kita sangat mengharapkan dapat meningkatkan perekonomian di bumi Hamzah Fansuri tidak hanya di sektor pertanian tetapi juga di sektor lainnya.
Kami yakin ini jauh lebih penting dari pada gontok-gontokan soal adat budaya. Kalau masyarakat sejahtera maka mereka akan mencintai budayanya masing-masing.” pungkas Gusti.
• Status Pelaku Bom Bunuh Diri di Medan Disebut Masih Mahasiswa, Teman Ungkap Riwayat Pendidikannya

Seperti diberitakan sebelumnya, sejumlah mahasiswa Subulussalam dan Singkil menggelar aksi di Bundaran Simpang Lima, Banda Aceh, Selasa (12/11/2019).
Mereka yang tergabung dalam Komunitas Penyelamat Sejarah Kebudayaan Suku Singkil (Kompass Buss) protes terhadap Wali Kota Subulussalam, Affan Alfian Bintang.