Suara Parlemen
Anggota DPR RI Asal Aceh, Rafli, Soroti Keberadaan BPMA
Wakil rakyat Aceh yang duduk di Komisi VI DPR RI, Rafli, secara khusus menyoroti keberadaan Badan Pengelolaan Migas Aceh (BPMA)....
Penulis: Fikar W Eda | Editor: Jalimin
Anggota DPR RI Asal Aceh, Rafli, Soroti Keberadaan BPMA
Laporan Fikar W Eda | Jakarta
SERAMBINEWS.COM, JAKARTA - Wakil rakyat Aceh yang duduk di Komisi VI DPR RI, Rafli, secara khusus menyoroti keberadaan Badan Pengelolaan Migas Aceh (BPMA).
Politisi PKS, yang juga budayawan Aceh ini menilai peran BPMA sangat strategis bagi pembangunan Aceh, karenanya badan baru ini harus segera diperkuat dan didukung penuh menjalankan fungsinya.
Salah satu penguatan yang harus disegerakan adalah kepastian personil yang ditunjuk memimpin badan ini.
“Kepala BPMA perlu segera di definitifkan,” ujar Rafli. Ia berharap Plt Gubernur Aceh, Nova Iriansyah, bergerak cepat mengisi posisi kepala BPMA yang saat ini masih pelaksana tugas (Plt).
"Fungsi BPMA menjaga dan mengelola kekayaan migas Aceh, perlu diisi figur yang punya kapasitas mumpuni, amanah, dan loyal terhadap kepentingan rakyat Aceh. Selain itu ia juga harus mampu bekerja sesuai ritme yang diharapkan Pemerintah Aceh. Untuk itu saya siap mendukung 100 persen kepentingan Aceh. Sebagai legislator saya akan mengawal ketat hal ini," tegas Rafli
Ia mengingatkan kepala BPMA definitif jangan sampai diisi oleh orang yang berkarakter asal bapak senang (ABS) atau main dua kaki, apalagi berpotensi punya conflict of interest.
• Nek Nur Halimah Tinggal di Rumah tak Layak Huni, Ini Dilakukan Mahasiswa Aceh Selatan
• Inilah Gambaran Garis Tangan Orang yang Berbakat Kaya di Masa Depan, Kalian Termasuk?
"Karena yang demikian itu kita khawatirkan bukan berjuang untuk rakyat Aceh dan tidak bisa menjadi regulator yang andal," paparnya penuh semangat.
Selain itu Rafli juga memberi pandangan terkait rencana pengambil alihan pengelolaan Blok B Migas Aceh oleh Pemerintah Aceh.
"Saya kira dalam hal ini semua kita harus memiliki pandangan jernih. Jika Pemerintah Aceh memiliki keinginan mengambil alih, sangat dimungkinkan.
Asal bisa profesional, dijalankan dengan benar, dan bisa lebih baik. Tentu harus ada transfer knowledge yang melibatkan para expert. Butuh waktu. Tapi kita memang harus mulai mengelola kekayaan sendiri dan itu harus dimulai sekarang, kalau tidak kapan lagi?" tanya Rafli.
Rafli mengimbau semua kalangan berfikir positif terhadap kebijakan yang diambil Pemerintah Aceh itu.
"Tetap positif thinking sambil sama-sama kita kawal. Kerisauan kita adalah melihat banyak perdebatan tanpa memahami substansi yang diperdebatkan. Apalagi menyangkut masalah blok B Migas yang sangat strategis itu,” urai Rafli.
Ia kembali menyerukan agar seluruh elemen Aceh sama-sama perjuangkan hak rakyat Aceh, termasuk pengelolaan sumber daya alamnya, agar dimanfaatkan sebesar-besarnya untuk Aceh.