Elpiji Bersubsidi
Elpiji Bersubsidi Sering Langka, Ini Permintaan Dua Fraksi DPRA ke Pertamina Aceh
Pertamina Wilayah Aceh diminta agar memastikan kebutuhan gas elpiji bersubsidi isi tiga kilogram aman selama tahun 2020.
Penulis: Asnawi Luwi | Editor: Taufik Hidayat
Laporan Asnawi Luwi | Aceh Besar
SERAMBINEWS.COM, JANTHO - Ketua Fraksi Partai PAN DPRA, Muchlis Zulkifli ST dan Ketua Fraksi Partai Golkar DPRA, H Ali Basrah Spd MM, meminta kepada pihak Pertamina Wilayah Aceh agar memastikan kebutuhan gas elpiji bersubsidi isi tiga kilogram aman selama tahun 2020.
Selama ini, gas elpiji bersubsidi sering sekali langka di kabupaten/kota di Provinsi Aceh.
Akibatnya harga gas bersubsidi mencapai Rp 35 ribu per tabung sehingga memberatkan masyarakat.
Bahkan, akibat persoalan gas elpiji bersubsidi langka, ada masyarakat yang harus berurusan dengan aparat penegak hukum yang sempat viral di medsos.
"Tahun 2020 gas elpiji harus aman dan tepat sasaran di masyarakat," ujar Muchlis Zulkifli ST kepada Serambinews.com, Sabtu (16/11/2019).
Kata dia, pihak pertamina Wilayah Aceh harus turun ke lapangan di kabupaten/kota di Aceh untuk memastikan Kitir atau kuota agen penyalur gas elpiji hingga ke pangkalan-pangkalan gas elpiji.
Selama ini, kata Muchlis Zulkifli ST, masih ada pangkalan yang menumpuknya di suatu tempat. Sementara itu, di pangkalan lain tidak tersedia, bahkan izin untuk mendirikan pangkalan sudah mereka penuhi, namun pihak Pertamina Wilayah Aceh belum memprosesnya.
Ini harus dipikirkan pihak Pertamina wilayah Aceh bagaimana caranya untuk mengembangkan pangkalan-pangkalan untuk mempermudah akses masyarakat mendapatkan gas elpiji bersubsidi isi tiga kilogram. Khususnya di kawasan-kawasan pedalaman.
Karena, kalau pangkalan gas elpiji sedikit di pasaran, tentunya akan berdampak terhadap gas elpiji bersubsidi langka di pasaran dan aksesnya harga gas melambung.
Ini tentunya, akan merugikan masyarakat. Seharusnya, pihak Pertamina Wilayah Aceh bisa mempetakan desa yang penduduknya banyak dan desa berdekatan harus jadi prioritas pangkalan gas elpiji bersubsidi didirikan.
Dewan berharap kepada Kepala Pertamina Wilayah Aceh agar kelangkaan gas elpiji bersubsidi di Aceh harus bisa diatasi dan harga gas elpiji harus sesuai HET tergantung daerah masing-masing yang telah ditetapkan pihak Pertamina serta harus mampu menekan pangkalan-pangkalan ilegal yang menjual gas elpiji bersubsidi melambung.
Hal senada diutarakan, Ketua Fraksi Partai Golkar DPRA, H Ali Basrah Spd MM.
Menurut dia, gas elpiji bersubsidi di Gayo Lues dan Agara sering langka. Akibatnya, harga gas elpiji melambung.
Ia berharap tahun 2020, pihak Pertamina Wilayah Aceh dapat mengembangkan pangkalan dan memenuhi kebutuhan pasokan gas agar gas bersubsidi mudah dijangkau dan merata di tengah-tengah masyarakat.