Breaking News

Berita Bireuen

Tidak Ada Rambu-Rambu Lalulintas, Jalan Depan Masjid Agung Bireuen Rawan Kecelakaan

di jalan depan Masjid Agung Sultan Jeumpa Bireuen. Tidak ada tanda-tanda rambu-rambu lalulintas di jalan depan Masjid Agung

Penulis: Ferizal Hasan | Editor: Muhammad Hadi
SERAMBINEWS.COM/FERIZAL HASAN
Jalan lintas nasional Bireuen-Takengon, tepatnya depan Masjid Agung Sultan Jeumpa Bireuen, sangat rawan kecelakaan, karena kawasan itu tidak ada rambu-rambu lalulintas. Foto diambil Sabtu (16/11/2019) malam. 

Laporan Ferizal Hasan I Bireuen

SERAMBINEWS.COM, BIREUEN - Jalan lintas nasional Bireuen-Takengon setiap harinya cukup padat kendaraan.

Lalu lalang kendaraan yang melintas, baik mobil maupun sepeda motor hampir tidak ada putusnya.

Baik kendaraan dari arah Bireuen ke Takengon maupun sebaliknya. Hilir mudik lalulintas dari dua arah yaitu utara selatan, siang malam tidak pernah sepi.

Namun sayangnya, rambu-rambu lalulintas di jalan nasional itu masih sangat kurang.

Aceh Promosi Produk Hingga Wisata Dalam Ajang Indonesia Festival 2019 di Australia

Seperti halnya di jalan depan Masjid Agung Sultan Jeumpa Bireuen. Tidak ada tanda-tanda rambu-rambu lalulintas di jalan depan Masjid Agung tersebut.

Pantauan Serambinews.com, Sabtu (16/11/2019) usai shalat magrib, kendaraan yang melintas di jalan depan Masjid Agung Bireuen tersebut hampir semuanya dalam kecepatan tinggi.

Kecuali itu, di sepanjang jalan depan masjid tersebut tidak ada rambu-rambu lalulintas.

Baik tanda dilarang membunyikan klatson, maupun rambu kurangi kecepatan.

Sehingga lintas nasional Bireuen-Takengon depan Masjid Agung Sultan Jeumpa tersebut sangat rawan kecelakaan.

Hasil Liga 2 - Bermain Imbang Lawan Sriwijaya FC, Persiraja Pimpin Grup A dan Lolos ke Semifinal

Seperti dikatakan Ali Rasyid Djuli atau akrab disapa AR Djuli, jamaah tetap Masjid Agung Bireuen itu kepada Serambinews.com mengatakan, jalan depan Masjid Agung sangat rawan kecelakaan.

"Ketika kita hendak ke masjid untuk shalat berjamaah maupun saat pulang dari masjid, kita tidak berani menyeberang jalan, karena mobil dan sepmor yang melintas sangat kencang," kata AR Djuli.

Katanya, hampir saban hari, baik sebelum waktu tibanya shalat lima waktu maupun saat tiba waktu shalat, mayoritas kendaraan yang melintas depan masjid dalam kecelatan tinggi.

"Kita juga tidak bisa menyalahkan pelintas, karena jalan depan masjid tidak ada rambu-rambu lalulintas," ucap AR Djuli.

MRI Aceh – ACT Aceh Latih Relawan Kemanusiaan di Aceh Tamiang

Ia dan jamaah Masjid Agung Bireuen lainnya, berharap kepada pemerintah untuk segera memasang rambu-rambu lalulintas di sepanjang jalan depan masjid itu.

"Sudah seharusnya pemerintah melalui dinas terkait, untuk segera memasang lampu traffik light atau rambu-rambu lalulintas depan Masjid Agung Bireuen," harap Ali Rasyid. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved