Berita Aceh Barat
Rumah Janda di Meutulang Terancam Ambruk ke Sungai, Mengganasnya Erosi Krueng Geumee Aceh Barat
Sementara puluhan rumah lainnya di daerah itu juga terancam ambruk, karena tingga 3 meter lagi dari antara sungai dengan rumah.
Penulis: Sadul Bahri | Editor: Nur Nihayati
Sementara puluhan rumah lainnya di daerah itu juga terancam ambruk, karena tingga 3 meter lagi dari antara sungai dengan rumah.
Laporan Sa'dul Bahri | Aceh Barat
SERAMBINEWS.COM, MEULABOH - Satu unit rumah warga di Desa Meutulang, Kecamatan Panton Reu Aceh Barat, Selasa (19/11/2019) pada bagian dapur rumah mulai ambruk ke sungai.
Sementara puluhan rumah lainnya di daerah itu juga terancam ambruk, karena tingga 3 meter lagi dari antara sungai dengan rumah.
Sementara rumah bagian dapur yang telah ambruk dibagian sudut itu merupakan milik Meurahwan (45) yang merupakan seorang janda kurang mampu. Ia tinggal bersama dua orang onaknya yang masih kecil yang keduanya sudah yatim.
“Saya terkejut mendengan suara gemuruh pada malam hari, ternyata setelah saya lihat tebing sungai yang jatuh akibat kikisan sungai, saya pasrah, dan tinggal menunggu ambruk dibagian dapur dan rumah,” kata Merahwan kepada Serambi, Selasa (19/11/2019) saat di temui di rumahnya.
• Dinas Sosial Aceh Bantu Korban Banjir di Nagan Raya, Ini Harapan Pemerintah Aceh
• Pemerintah Aceh Respons Usulan Bangun Monumen Tjoet Nja’ Dhien
• Pemerintah Aceh Respons Usulan Bangun Monumen Tjoet Nja’ Dhien
Ia mengaku sangat susah saat ini, sebab khawatir bagian rumahnya akan ambruk sewaktu-waktu.
Ketakutan telah menghantuinya saat ini, sebab jika bangunan rumah yang ia tempati itu ambruk, tentu tidak ada harapan baru baginya untuk membangun kembali rumah yang layak huni.
Karena ia saat ini hanya seorang janda yang tidak ada pekerjaan yang cukup.
Terkait hal itu, ia mengharapkan Pemerintah dan pihak terkait lainnya untuk segera mengatasi erosi Krueng Geumee itu, guna menyelamatkan rumahnya yang kini bagian dapur telah mulai ambruk.
Menurutnya, ia tinggal menungu detik-detik ambruknya dapur rumah yang saat ini dibagaian tengah dapur sudah retak.
Disebutkan, bahwa jika bangunan rumahnya mabruk ia mengaku tidak akan sanggup lagi untuk membangunnya kembali untuk tempat berlindung anak-anaknya telah menjadi yatim saat ini, sebab tulang punggung keluarga sudah tiada.
Sehingga besar harapanya agar pemerintah segera melakukan antisipasi agar bangunan rumahnya yang terancam ambruk itu bisa diselamatkan.
Sementara Keuchik Meutulang, T Saiful Bahri Ardhi menjelaskan, bangunan rumah tersebut baru dapat diselamatkan jika pemerintah bisa membangun tanggul di daerah itu, sehingga saat banjir tiba tebing sungai arah bangunan rumah tidak akan terkikis lagi.
Lebih lanjut kata Keuchik Meutulang, sebelumnya pihak desa telah mengusulkan pembangunan tanggul sepanjang 300 meter guna menyelamatkan rumah-rumah penduduk yang ada dipinggir sungai.