Berita Aceh Tamiang
Aceh Tamiang Bebas Bangkai Babi, Ikan Aman Dikonsumsi
"Sebelumnya ada isu-isu penjualan ikan menurun karena bangkai babi. Setelah kami cek, ternyata tidak benar," kata Safuan, Rabu (20/11/2019).
Penulis: Rahmad Wiguna | Editor: Nurul Hayati
"Sebelumnya ada isu-isu penjualan ikan menurun karena bangkai babi. Setelah kami cek, ternyata tidak benar," kata Safuan, Rabu (20/11/2019).
Laporan Rahmad Wiguna | Aceh Tamiang
SERAMBINEWS.COM, KUALASIMPANG - Perairan Aceh Tamiang dipastikan terbebas dari penyebaran bangkai babi.
Secara otomatis, status ini mempertegas ikan dan produk laut lainnya aman dikonsumsi.
Kepastian ini disampaikan Kepala Dinas Pangan, Kelautan dan Perikanan (DPKP) Aceh Tamiang, Safuan.
Setelah berkoordinasi dengan sejumlah pihak.
Seperti nelayan, pedagang ikan ,dan Dinas Perikanan Kabupaten Serdangbedagai (Sergai).
Sebagai daerah terpapar paling parah.
• Soal Upaya Penegerian UGP Takengon, Menunggu Surat Balasan dari Mensesneg
"Sebelumnya ada isu-isu penjualan ikan menurun karena bangkai babi. Setelah kami cek, ternyata tidak benar," kata Safuan, Rabu (20/11/2019).
Safuan mengatakan, isu ikan di laut Aceh Tamiang mengidap virus kolera akibat penyebaran bangkai babi sangat tidak masuk akal.
Karena kata dia, Dinas Perikanan Sergai sendiri memastikan, biota laut di kawasan mereka tetap aman dikonsumsi.
"Bangkai itu kan dibuang di alur. Ketika air pasang surut, bangkai ini tersangkut. Jadi tidak ikut hanyut ke laut," jelasnya.
Beberapa pedagang ikan ketika ditemui Rabu (20/11/2019) memastikan, omset penjualan mereka tetap stabil.
Kematian ribuan ekor babi di Sumatera Utara, dipastikan mereka tidak memengaruhi omset penjualan.
"Sehari terjual 100 kilogram. Sejauh ini tidak ada pengaruhnya," kata seorang pedagang yang membuka lapak di Karangbaru. (*)
• Pelaku UMKS di Kota Langsa Dibekali Kewirausahaan, Lolos Verifikasi Dapat Hadiah Barang Rp 15 Juta