Berita Abdya

Hati-hati Melintasi Tanjakan di Kepala Jembatan Lhok Pawoh Abdya, Sering Kecelakaan

Jembatan rangka baja tersebut menghubungkan Desa Lhok Pawoh dengan Desa Sejahtera, Teupin dan tembus ke Desa Keude Manggeng

Penulis: Zainun Yusuf | Editor: Mursal Ismail
SERAMBINEWS.COM/ZAINUN YUSUF
Pengendara sepmor tampak berhati-hati saat turun dari tanjakan tinggi pada kepala jembatan rangka baja di Desa Lhok Pawoh, Manggeng, Abdya, Rabu (20/11/2019). Di lokasi ini kerap terjadi kecelakaan disebabkan permukaan jalan belum diaspal, selain tinggi.  

Jembatan rangka baja tersebut menghubungkan Desa Lhok Pawoh dengan Desa Sejahtera, Teupin dan tembus ke Desa Keude Manggeng, ibu kota Kecamatan Manggeng.

Laporan Zainun Yusuf| Aceh Barat Daya

SERAMBINEWS.COM,BLANGPIDIE - Tanjakan pada abutment atau kepala jembatan rangka baja di Desa Lhok Pawoh, Kecamatan  Manggeng, Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya), sangat rawan kecelakaan. 

Terutama terhadap pengguna sepeda motor (sepmor).  

 Jembatan rangka baja tersebut menghubungkan Desa Lhok Pawoh dengan Desa Sejahtera, Teupin dan tembus ke Desa Keude Manggeng, ibu kota Kecamatan Manggeng.

Pengendara sepmor sering mengalami kecelakaan ketika naik dan turun tanjakan pada kepala jembatan sisi Lhok Pawoh atau jalan menuju PPI Lhok Pawoh.

 “Banyak pengendara sepmor mengalami luka-luka setelah terjatuh saat naik atau turun tanjakan tinggi  di kepala jembatan tersebut,” kata Lizar (35), warga Desa Lhok Pawoh kepada Serambinews.com, Rabu (20/11/2019).

Pelaku Teror Lempar Sperma Idap Gangguan Ekshibisionisme, Ini Penjelasan Ahli

Suami Tikam Istri dan Selingkuhannya yang Masih Siswa SMA, Pelaku Pergoki Keduanya Ciuman di Kuburan

BREAKING NEWS - Mahasiswa UGP Takengon Geruduk Gedung Dewan, Tuntut Kejelasan Status Kampus

Bahkan, seorang ibu rumah tangga yang yang tinggal tak jauh dari lokasi itu, mengatakan ada siswa  patah tangan akibat sepmor yang dikendarai terjatuh saat turun tanjakan itu.

Kecelakaan sepmor di lokasi tersebut sering terjadi, terutama saat hari raya atau hari keramaian lainnya, seperti hari minggu.

Sebab, jembatan rangka baja tersebut banyak dilintasi pengunjung dari dan menuju lokasi wisata Ujong Pasie Manggeng.

“Ada pengendara sepmor ketika menuruni tanjakan langsung menerobos ke dalam warung kopi yang letaknya tak jauh dari kepala jembatan,” kata Lizar.

 Peristiwa kecelakaan kerap terjadi menurut masyarakat setempat selain  tanjakan tinggi, juga karena  permukaan jalan di lokasi kepala jembatan itu belum diaspal. 

Batu kerikil masih terlepas yang menutup permukaan jalan sepanjang 50 meter itu sehingga sulit dilintasi kendaraan, terutama jenis sepmor.

“Bila tidak hati-hati akan terjatuh di lokasi karena batu yang menutupi permukaan jalan dalam keadaan masih terlepas,” tambah Lizar.

 Jembatan rangka baja tersebut dibangun sekitar tujuh tahun lalu menghubungkan Desa Lhok pawoh dengan Desa Sejahtera dan sekitarnya.

Sayangnya, jembatan rangka baju yang dibangun tinggi di atas permukaan sungai di lokasi tidak diikuti pengaspalan permukaan jalan pada abutment, kecuali tanjakan arah Desa Sejahtera.

 Jembatan rangka baja Lhok Pawoh, menurut warga  memang harus dibangun dengan konstruksi tinggi.

Sebab, sungai tersebut menjadi lalu lintas perahu dan boat nelayan dari dan ke muara Lhok Pawoh Manggeng.

“Bila rangka jembatan dibangun rendah dari permukaan sungai, maka menghalangi perahu nelayan,” kata warga setempat.

Diharapkan Pemkab Abdya melalui Dinas PUPR setempat  memprogramkan pengaspalan permukaan jalan di tanjakan jembatan rangka baja Lhok Pawoh.

Jika tidak, kecelakaan menimbulkan korban luka-luka sulit dihindarkan. (*)        

      

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved