TKI Aceh Stroke
TKI Asal Aceh yang Menderita Stroke di Malaysia, Hari ini Dipulangkan ke Aceh
Pria tersebut akan diterbangkan dari Bandara Kuala Lumpur Malaysia ke Bandara Iskandar Muda Banda Aceh, Rabu (20/11/2019) pagi.
Penulis: Jafaruddin | Editor: Nur Nihayati
Pria tersebut akan diterbangkan dari Bandara Kuala Lumpur Malaysia ke Bandara Iskandar Muda Banda Aceh, Rabu (20/11/2019) pagi.
Laporan Jafaruddin I Aceh Utara
SERAMBINEWS.COM, LHOKSUKON - M Yusuf (51) TKI Aceh asal Desa Kampung Tengah, Kecamatan Kuala Batee, Kabupaten Abdya yang menderita penyakit stroke di Malaysia, hari ini dipulangkan ke Aceh.
Pria tersebut akan diterbangkan dari Bandara Kuala Lumpur Malaysia ke Bandara Iskandar Muda Banda Aceh, Rabu (20/11/2019) pagi.
Untuk diketahui, pihak keluarga pasien pada Rabu (19/11/2019) menyurati anggota DPD RI asal Aceh H Sudirman (Haji Uma) melalui kepala desa setempat yang ditujukan.
• Pria Ini dengar Teriakan dari Dalam Kuburan, Lalu Bongkar Makam Kekasihnya dan Temukan Hal Ini
• 6 Fakta Suami Istri Terlibat Prostitusi Online, 3 PSK Berstatus Janda dan Tawarkan Melalui WhatsApp
• HRD Serahkan Aspirasi Masyarakat Aceh ke Menteri Desa PDTT, Minta Perhatian Kesejahteraan Keuchik
Dalam surat tersebut pihak keluarga meminta Haji UMa untuk menfasilitasi pemulangan Yusuf dari Malaysia ke Aceh.
Haji Uma langsung merespon setelah membaca surat tersebut dan langsung melakukan koordinasi ke Malaysia dengan Raja yang mendampingi pasien di Malaysia.
Haji Uma mengatakan setelah proses administrasi diselesaikan pasien baru bisa dipulangkan.
"Alhamdulillah sekarang administrasi sudah kita urus. Namun, sempat terkendala dengan membayar biaya pengobatan pasien mencapai 2.530 Ringgit Malaysia. Namun pihak keluarga hanya mampu menutup 1.000 RM atau 3.5 juta," kata Haji Uma
Sedangkan sisanya 1530 RM atau Rp 5.355.000 rupiah dilunasi oleh Haji Uma. Sementara biaya administrasi dan transportasi tiket pesawat dibantu oleh saudara Raja salah satu agen asal Aceh yang juga ikut mendampingi pasien.
"Untuk masalah penangganan pasien ini, saya juga sudah berkoordinasi dengan pihak Rumah Sakit ZA Banda Aceh dan BP3TKI Aceh, supaya bisa cepat penanganannya setelah sampai di Aceh.
Nantinya di bandara juga sudah kita siapkan staf untuk melakukan pendampingan terhadap pasien," ungkap Haji Uma.
Haji Uma mengucapkan terima kasih kepada kepada seluruh warga Aceh dan komunitas yang ada di Malaysia serta kepada semua pihak yang telah ikut membantu masalah ini.
“Semoga ini menjadi amal dan ibadah kita semua," pungkas Haji Uma (*)