Berita Pidie

Pasutri di Pidie Ini Sudah Sembilan Tahun Tempati Gubuk Memprihatinkan

"Setiap musim hujan, rembesan air mengenangi segala sudut bagian gubuk," sebut Koordinator KP2 Aceh, Muhammad Rafsan Yani kepada Serambinews.com

Penulis: Idris Ismail | Editor: Muhammad Hadi
Dokumen Rafsan Yani
Koordinator KP2 Aceh, Muhammad Rafsan Yani (kiri) menyerahkan atap seng kepada pemilik Nasriah (kanan) untuk direnovasi atap rumah gubuk, Minggu (24/11/2019). 

Laporan Idris Ismail I Pidie

SERAMBINEWS.COM, SIGLI - Selama sembilan tahun terakhir pasangan suami istri (Pasutri) miskin, Muza Marzuki (36) dan Nasriah (31) asal Gampong Ulee Birah, Kecamatan Indra Jaya, Pidie menempati kediaman rumah gubuk yang sangat memprihatinkan.

Pihak Komunitas Pecinta Perubahan (KP2) Aceh, Minggu (24/11) melakukan rehabilitasi terhadap rumah warga miskin ini dengan melakukan penggalangan dana lewat Media Sosial (Medsos).

"Setiap musim hujan, rembesan air mengenangi segala sudut bagian gubuk," sebut Koordinator KP2 Aceh, Muhammad Rafsan Yani kepada Serambinews.com, Minggu (24/11/2019).

Kunjungi Guru Honorer yang Dianiaya, Kadisdikbud Subulussalam: Diprioritas Jadi Guru Kontrak 2020

Diakui kondisi gubuk kediaman pasangan suami-istri yang telah dikarunia dua buah hati itu diketahui sejak satu pekan lalu oleh tim saat sedang melakukan kegiatan Road To Campus Universitas Jabal Ghafur.

Sejenak setelah dilakukan konsultasi dengan pemilik, pihak pasutri miskin yang hanya berprofesi sebagai buruh tani ini meminta agar dibantu pembangunan pergantian atap saja.

Pihakn KP2 Aceh dalam tempo satu hari melakukan penggalangan dana lewat media sosial (Medsos).

Hasil galangan dana terkumpul Rp 2.5 juta untuk membeli sebanyak 20 lembar, kayu ring balok serta dana pemasangan.

Oknun PNS Aceh Selatan Diduga Curi Kotak Amal, Aksi Ketiga Terekam CCTV, Diperiksa di Polres Abdya

"Bagi KP2 Aceh, bedah rumah masyarakat miskin menjadi fokus perhatian utama lewat amanah donasi dari masyarakat baik di Aceh maupun dari luar,"jelasnya.

Ditambahkan Rafsan Yani, program rehab rumah warga miskin yang telah berjalan selama satu tahun terakhir ini tidak lepas dari dukungan empati masyarakat luas baik dari Pidie pada khususnya maupun dari warga Aceh yang berada di Jakarta serta negeri jiran, Malaysia.

"Untuk rehab rumah ini kami pastikan dalam tiga hari dapat diselesaikan," katanya. (*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved