Berita Abdya
Puluhan Sekolah Krisis Siswa, Ini Ketentuan Diterapkan Pemkab Abdya
Sejumlah SD tersebar di sembilan kecamatan di Abdya memiliki peserta didik satu kelas tidak sampai 10 orang, bahkan ada satu hanya satu orang siswa.
Penulis: Zainun Yusuf | Editor: Taufik Hidayat
Hal dilihat berdasarkan Data Pokok Pendidikan (Dapodik) pada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Abdya.
Dari 108 SD di Abdya, puluhan diantaranya jumlah peserta didik satu kelas sebagian besar kurang dari 20 orang, bahkan tidak sampai 10 orang per kelas.
Peristiwa sama dialami sejumlah SMP di Kabupaten Abdya. Dari 29 SMP Negeri dan Swasta, beberapa diantaranya mengalami krisis siswa.
Karena jumlah peserta didik satu kelas kurang dari 10 orang, bahkan ada hanya 3 siswa satu kelas.
Diantara 108 SD, tidak kurang 22 diantaranya mengalami krisis murid.
Di Kecamatan Kuala Batee, sangat mencolok SDN 9 atau lebih dikenal SD Lampoeh Kupi, jumlah peserta didik setiap kelas kurang dari 10 orang, dan SDN 13 jumlah siswa per kelas antara 8 sampai 15 orang.
Kecamatan Lembah Sabil sangat kekerangan siswa dialami SDN 8 dan 9, dimana jumlah siswa setiap kelas antara 4 sampai 10 orang.
Masih di Lembah Sabil krisis murid terjadi di SDN 5, 4, 3, 11 dan 10.
Di Kecamatang Manggeng, terdapat sejumlah SD kurang siswa. Sangat parah SDN 6 dan 12 karena jumlah murid setiap kelas berkisar antara 6 sampai 11 orang.
Kemudian, SDN 9 Manggeng dengan jumlah murid per kelas 8 sampai 14 orang.
Di Kecamatan Setia, kekurangan murid dialami SDN 2 dan 6, karena jumlah murid per kelas antara 5 sampai 12 orang.
Lalu, Kecamatan Susoh, SDN 2 dan 9, jumlah siswa antara 4 sampai 12 orang per kelas.
Di Kecamatan Tangan-Tangan, dialama SDN 3, 11, 12 dengan jumlah peserta didik per kelas antara 3 sampai 12 orang.
Sedangkan di Kecamatan Jeumpa terjadi di SDN 8 dan 7 dengan jumlah murid antara 5 sampai 12 siswa per kelas.
Selanjutnya, Kecamatan Blangpidie, kekurang murid dialami SDN 15 dan 4, jumlah murid per kelas antara 4 sampai 10 orang.