Breaking News

Kisah Musri Pahitnya Jadi Pendidik, Siang Jadi Guru Honorer, Malam Jadi Hantu Demi Nafkahi Keluarga

Demi memenuhi kebutuhan hidupnya, guru honorer di Kabupaten Serdang Bedagai harus rela menjalani dua profesi yang berbeda.

Editor: Faisal Zamzami
Tribun Medan/Indra Gunawan
Musri guru honorer SDN 105364 Desa Lubuk Rotan, Kecamatan Perbaungan, Serdangbedagai mendapat penghargaan pada Hari Guru, Senin, (25/11/2019). (Kiri) Musri saat beraksi menjadi hantu. Sosoknya ketika jadi hantu. 

Menurutnya Job jadi hantu itu biasa dilakoni pada hari Sabtu dan Minggu.

Namun kalau tidak ada job jadi hantu bisa juga jadi badut.

"Lumayan juga bisa dapat Rp150 ribu sekali manggung."

"Aku enggak mencuri jadi enggak perlu malu karena aku menganggap apa yang kulakukan ini hanya sebatas menghibur dan membuat orang ketawa saja," kata Musri.

1 Minggu Jelang Akad Nikah, Citra Kirana Akan Undang Ali Syakieb Meski Instagramnya Di-Unfollow

Dyah Erti Idawati: Pengembangan Seni Budaya untuk Mempertahankan Identitas Daerah

Tubuh Pria Ini Seperti Balita dengan Tinggi 74 cm, Jangan Tercengang Mengetahui Usia Sebenarnya

Musri mengaku belum tahu sampai kapan pekerjaan sebagai penghibur akan ia jalani. 

Bapak satu orang anak ini menyebut selama ini atasan ataupun rekan-rekannya sesama guru di sekolah tidak pernah mempermasalahkan pekerjaannya sebagai penghibur.

Atasan dan rekan sesama guru memaklumi karena sama-sama tahu gaji yang didapat sebagai guru sangat kecil.

Meski pekerjaan ini masih terasa asing bagi sebagian orang, namun ia menyebut anak muridnya ataupun walimurid sudah menerima.

Bahkan mereka sering bertanya apakah ada pekerjaan manggung untuknya atau tidak. 

Keluarga juga tidak pernah mempersoalkan.

"Saya dan istri sudah lama pisah. Kalau anak saya ada satu, tapi dia ikut dengan mamaknya di Medan," katanya.

Pada Hari Guru ini Musri berharap agar pemerintah bisa lebih memperhatikan kesejahteraan guru honorer.

Ia menyebut sempat mencoba seleksi K II dan Pegawai Pemerintah Dengan Perjanjian Kerja (P3K,) namun pada saat itu ia belum beruntung.

Hari Terakhir Penyerahan Berkas, Calon Pelamar CPNS Simeulue Serbu BKPSDM

Wanita Ini Sembunyikan Jasad Suaminya dalam Kulkas Hampir Setahun, Tak Mau Makamkan Sang Suami

Massa FPI Gelar Aksi di Kantor Wali Kota Lhokseumawe, Ini Tuntutannya

Artikel ini telah tayang di tribun-medan.com dengan judul Sosok Musri Lakoni Pahitnya Jadi Pendidik, Siang Jadi Guru Malam Jadi Hantu Jadi-jadian,

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved