Masuk Rumah Wanita Bersuami Malam Hari, Perangkat Desa Digebuki Warga hingga Didemo
Warga yang memergoki Mujib memasuki rumah wanita bersuami sempat terbawah emosi.
Tuntutan massa, turunkan Mujib atau warga yang mengusir Mujib dari dusun.
"Kami tidak menuntut perbaikan jalan, tapi kami menuntut perbaikan moral.
Nemu graji neng ngisor boto wes kaji ra nduwe toto," tandas Anas.
Massa datang dengen menumpang 3 unit mobil pikap, puluhan kendaraan roda dua berikut menbentangkan sejumlah poster yang bertuliskan berbagai tuntutan.
Aksi massa ke Kantor Kecamatan Laren tidak mendapatkan jawaban yang memuaskan dari Camat Laren, Mohammad Naim.

Massa bergerak dari balai desa menuju kecamatan.
Pergerakan massa dari balai desa ke kecamatan, karena Kades Pelangwot, Sahari tidak memberikan jawaban seperti yang diharapkan warga.
"Kami datang bukan untuk melakukan pengerusakan, tapi kami datang untuk menyapaikan permasalahan terkait tindakan di luar norma yang dilakukan oleh salah satu perangkat desa," katanya.
Kades Pelangwot, Sahari mengatakan, sebagai kepala desa ia siap memfasilitasi aspirasi masyarakat Dusun Lengor.
"Saya pesankan harus damai jangan sampai anarkis dan harus berlangsung tertib," kata Sahari.
Muspika Kecamatan Laren dipimpin Camat Mohammad Naim memediasi massa, namun tidak menemukan kesepakatan.
Camat belum memutuskan memberhentikan, sementara massa mendesak harus segera diberhentikan.
Ni'am mengaku belum bisa memutuskan perkara ini secepatnya.
Pihak kecamatan menyarankan kepada masyarakat agar menyerahkan sejumlah bukti terkait tindakan mesum yang diduga dilakukan oleh salah satu perangkat desa tersebut.
"Secara etika memang tidak pantas seorang perangkat desa masuk ke dalam rumah perempuan pada malam hari.