Wawancara Eksklusif

Kita Harus Segera Berbenah

Di Senayan, H Nazaruddin Dek Gam, dipanggil Presiden. Ini karena jabatannya sebagai Presiden Persiraja Banda Aceh

Editor: bakri
IST
NAZARUDDIN DEKGAM Presiden Persiraja 

Di Senayan, H Nazaruddin Dek Gam, dipanggil Presiden. Ini karena jabatannya sebagai Presiden Persiraja Banda Aceh. Ia duduk di Komisi III DPR RI. Politisi Partai Amanat Nasional (PAN) ini baru saja mendapat kepercayaan sebagai Bendahara Fraksi PAN MPR RI. Yang membuatnya penuh haru dan penuh rasa syukur, karena Persiraja berhasil lolos ke Liga 1 pada musim depan, setelah mengalahkan Sriwijaya FC, 1-0, pada babak play-off Liga 2 Musim 2019 di Bali, Senin (25/11/2019) sore.

Perisraja sangat lekat dengan diri pria yang akrab disapa Dekgam ini. Perjuangannya membesarkan Persiraja dianggap sangat gila. Ia mengeluarkan cukup banyak uang. Dekgam memang salah seorang pengusaha sukses. Ia mengelola berbagai usaha antara lain perkebunan sawit, SPBU, hotel, dan kapal.

Kepada wartawan Serambi Indonesia, Fikar W Eda, Rabu (27/11/2019), ia menuturkan banyak cerita mengelola Persiraja. "Saya besok (hari ini-red) pulang ke Banda Aceh, bersama seluruh tim Persiraja," katanya saat memulai perbincangan yang berlangsung di Gedung Nusantara V DPR RI. Berikut petikannya.

Apa arti kemenangan Persiraja di Bali kemarin?

Ini adalah kemenangan rakyat Aceh. Bukan kemenangan pemain Persiraja. Apalagi kemenangan Presiden Persiraja. Bukan. Ini sepenuhnya kemenangan rakyat Aceh. Kita sudah 12 tahun puasa. Kemarin itu kita dapat kesempatan berbuka. Kita bersyukur kepada Allah. Kami sampaikan terima kasih kepada segenap rakyat Aceh. Ini doa rakyat Aceh.

Mengingat harapan rakyat makin besar, apa yang dilakukan manajemen Persiraja ke depan?

Saya sudah kontak Plt Gubernur Aceh. Saya sampaikan, Persiraja milik rakyat seluruh Aceh. Bukan milik Banda Aceh atau Aceh Besar. Memang, selama ini banyak yang salah anggapan, seolah-olah Persiraja hanya punya Banda Aceh dan Aceh Besar. Itu salah. Secara kompisisi pemain, kita merata seluruh Aceh.

Langkah apa yang akan diambil dalam waktu dekat?

Saya ingin lakukan pertemuan yang dihadiri mantan-mantan pemain Persiraja, tokoh-tokoh sepak bola Aceh, legenda sepak bola, Pemerintah Aceh dan lain-lain. Mari kita bicarakan bersama apa yang kita lakukan dalam kompetisi Liga 1 tahun depan. Kita harus juara Liga 1. Atau cukup hanya numpang lewat saja. Nah, itu kita bicarakan. Kemudian, bulan depan ada Piala Presiden dan Persiraja wajib ikut. Tapi kan butuh persiapan.

Persiraja lolos ke Liga 1, apakah ini sebuah keajaiban?

Tidak diprediksi. Semuanya tidak memprediksi kita bakal pemuncak. Melihat kualitas pemain,  kita jauh di bawah Sriwijaya FC. Kita ini sebetulnya, anak yang tidak diharapkan lahir. Tapi, ini atas kuasa Allah. Inilah yang terjadi sesungguhnya. Mengingat sumber daya kita kurang. Sumber keuangan kurang. Yang lebih dari kita adalah semangat menang dan lolos Liga 1.

Persiraja tak punya sponsor?

Sama sekali tidak ada. Bank Aceh yang kita harapkan sponsor utama, ternyata tidak. Bank Aceh memang ada bantu Rp 100 juta. Untuk biaya makan saja masih kurang. Kita menghabiskan biaya makan Rp 105 juta. Kita cemburu dengan daerah lain. Bank milik daerah mereka bantu. Kami dengar sampai Rp 2 miliar. Rata-rata jumlahnya begitu. Kan saya cerita-cerita juga dengan manajemen klub lain. Lalu kita bandingkan. Sedih nasib kita..ha..ha..

Sejak kapan Anda tangani Persiraja?

Saya masuk sejak 2017. Saat itu Ada 62 tim. Persaingan sengit. Alhamdulillah, Persiraja selamat dari degradasi. Saat pertandingan play off di Solo, Persiraja juara. Memasuki 2018. Kita pompakan semangat. Kita benahi. Kita tata lebih profesional. Saya semangat. Bahkan jor-joran, agar kita masuk Liga 1.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved