Berita Banda Aceh
Pemerintah Aceh Gelar Lomba Baca Kitab Kuning, Berhadiah Rp 1,7 Miliar
Kegiatan ini juga sebagai upaya melestarikan dan memperkenalkan lebih jauh, tradisi intelektual dan akademik di lingkungan dayah yang selama ini tidak
Penulis: Jamaluddin | Editor: Nurul Hayati
Sejak Jumat (29/11/2019), mereka telah mulai melakukan registrasi di Sekretariat Panitia, Kompleks Asrama Haji Embarkasi Banda Aceh.
Usamah berharap, dukungan semua pihak.
Terutama jajaran civitas akademika dayah yang ada di seluruh Aceh.
Agar kegiatan ini berjalan lancar dan sukses.
“Ini adalah even pertama terbesar santri Aceh yang kita fasilitasi, atas arahan Bapak Plt Gubernur Aceh. Dalam rangka memberi ruang seluas-luasnya bagi santri Aceh, untuk mengaktualisasi diri dan berekspresi di ruang publik,” tegas Usamah.
“Kegiatan ini juga sebagai upaya melestarikan dan memperkenalkan lebih jauh, tradisi intelektual dan akademik di lingkungan dayah yang selama ini tidak banyak diketahui publik,” timpalnya.
Usamah mengungkapkan, pada MQK pertama tingkat Provinsi Aceh, ini akan diperlombakan 10 cabang.
Masing-masing yaitu, Fiqh, Ushul Fiqh, Hadist, Tafsir, Tauhid, Tarikh, Akhlaq, Nahw, serta cabang Pidato Bahasa Arab, dan Bahasa Indonesia.
Ia menjelaskan, metode MQK ini adalah perlombaan keahliah santri membaca kita kuning atau kitab gundul (tanpa baris).
• Enam Hari Menghilang, Anggota FKL yang Tenggelam di Beutong Nagan Raya Ditemukan Meninggal
Seperti diketahui, kitab kuning merupakan istilah yang digunakan untuk menyebut kitab-kitab berbahasa Arab.
Sejak masa silam, kitab-kitab berbahasa Arab tanpa baris ini biasa digunakan dayah.
Sebagai materi pelajaran bagi santri.
MQK ini rutin dilaksanakan di tingkat nasional.
Namun, baru kali ini dilaksanakan secara resmi tingkat Provinsi Aceh.
Setelah MQK pertama tingkat Provinsi Aceh ini sukses, Usamah berharap pada tahun-tahun mendatang pemerintah kabupaten/kota se-Aceh berkenan memfasilitasi pelaksanan MQK di wilayah masing-masing.