Berita Pidie Jaya
Ruas Jalan di Sepanjang Krueng Putu Terancam Putus, Anggota Dewan Pijay Desak Normalisasi Sungai
Ruas jalan sepanjang 7 Km di sepanjang sungai Krueng Putu, Kecamatan Bandar Baru, Pidie Jaya nyaris putus akibat erosi sungai yang semakin ganas.
Penulis: Idris Ismail | Editor: Taufik Hidayat
Laporan Idris Ismail | Pidie Jaya
SERAMBINEWS.COM, MEUREUDU - Ruas jalan sepanjang 7 Km di sepanjang sungai Krueng Putu, Kecamatan Bandar Baru, Pidie Jaya nyaris putus akibat erosi sungai yang semakin ganas.
Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten (DPRK) Pidie Jaya (Pijay) mendesak pemerintah setempat untuk melakukan normaliaasi sungai Krueng Putu.
Anggota dewan asal Kecamatan Bandar Baru, Pidie Jaya, T Guntara SE kepada Serambinews.com, Senin (2/12/2019) mengatakan, dampak erosi sungai Krueng Putu dakam sepuluh tahun terakhir telah menyebabkan pengikisan bagian bantaran tebing sungai amblas kedasar sungai.
"Kondisi riil saat ini sejumlah titik ruas badan jalan mulai Gampong Peueb Lueng Nibong, Gampong Ara hingga Gampong Udeung ruas badan jalan telah tergerus ke bibir sungai. Jika tidak disahuti dalam waktu dekat dengan upaya normalisasi dengan pembangunan batu bronjong penahan tebing sungai, maka akses bagi 3.500 warga akan lumpuh," ujarnya.
Terutama dalam menjangkau akses ke pusat Kecamatan di Lueng Putu. Malahan dikhawatirkan mereka dapat terisolir serta mematikan usaha perekonomian masyakat yang selama ini bergantung pada sektor pertanian dan tambak.
Apalagi mengingat musim hujan dalam dua bulan kedepan dengam insentitas curah yang semakin tinggi.
"Maka dipastikan beberapa ruas titik jalan bakal ambruk padahal persoalan keluhan masyarakat ini telah berulang kali disampaikan agar dapat disahuti dengan normalisasi kembali apakah lewat APBN atau DOKA," jelasnya.
Menanggapi desakan ini, Plt Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Pijay, Rizal Fikar ST kepada Serambinews.com, Senin (2/12/2019) mengatakan, pihak dinas sejak 2018 lalu telah mengusulkan penanganan tebing sungai Krueng Putu ke Balai Sungai Wilayah I Sumatera untuk dapat ditindaklanjuti.
"Termasuk dengan usulan Daerah Aliran Sungai (DAS) Krueng Meureudu dengan dana Rp 30 miliar lebih,"jelasnya.
Adapun penanganan DAS Krueng Putu pada 2020 mendatang masuk dalam perencanaan hal ini mengingat keterbatasan dana maka pada 2021 dapat dilakukan upaya normalisasi demi menyelamatkan akses publik.
Sementara sesuai dengan rekomendasi untuk penanganan DAS Krueng Meureudu dilakukan pada 2020 mengingat ganasnya erosi dalam lima tahun terakhir telah menggers beberapa rumah warga serta areal lahan masyarakat.
"Jadi, kami berharap masyarakat di sepanjang Krueng Putu di Kecamatan Bandar Baru dapat bersabar,"ungkapnya.(*)
• Bupati H Azwir Meninggal, Kantor Pemerintahan di Aceh Selatan Diimbau Naikkan Bendera Setengah Tiang
• Wakil Wali Kota Langsa: Gampong Diberikan Hak Menjalankan Peradilan Adat
• BREAKING NEWS - Video Viral Ibu Seret Anak, Polisi Resmi Tahan Pelaku, Bagaimana Nasib Dua Anaknya?