Aceh Hebat
Plt Gubernur Ajak Tingkatkan Minat Baca Kitab Kuning, Lhokseumawe Juara Umum MQK I Aceh
Dengan demikian, literatur keislaman yang khas tersebut terus terjaga di Aceh.
Penulis: Mursal Ismail | Editor: Mursal Ismail
Dengan demikian, literatur keislaman yang khas tersebut terus terjaga di Aceh.
Laporan Mursal Ismail | Banda Aceh
SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Aceh, Nova Iriansyah, mengajak masyarakat Aceh menggaungkan kembali minat membaca dan mengkaji kitab kuning.
Dengan demikian, literatur keislaman yang khas tersebut terus terjaga di Aceh.
Nova menyampaikan hal ini dalam sambutan tertulisnya yang dibacakan Sekda Aceh, Taqwallah, saat menutup Musabaqah Qiraatil Kutub (MQK) I Aceh Tahun 2019.
Penutupan ini berlangsung di Asrama Haji Aceh, Banda Aceh, Senin (2/12/2019).
"Di tengah derasnya arus informasi belakangan ini, terlihat adanya tren penurunan mengkaji kitab kuning.
• Ketika Wanita Yazidi Jumpa Anggota ISIS yang Perkosanya Dulu, Ashwaq:Kau Telah Menghancurkan Hidupku
• Rapat dengan Pemerintah Aceh, Sekjen Kemendagri Perintahkan Percepat IPDN Regional Aceh
• Pendaftaran Batal Diperpanjang, 10 Formasi CPNS di Subulussalam Tetap Kosong, Ini Rincian Pelamar

Ke depan, hal ini bisa berefek pada makin berkurangnya ulama yang menguasai literatur keislaman yang khas tersebut," ujar Taqwallah di hadapan ratusan peserta lomba membaca kitab tersebut.
Tidak terbatas di kalangan santri dayah, kebiasaan membaca kitab kuning juga diharapkan dapat menyebar luas di kalangan masyarakat umum melalui berbagai komunitas pengajian di luar dayah.
Taqwallah juga mengatakan, lomba membaca kitab kuning jangan hanya dilihat sebagai perlombaan membaca, menerjemahkan sekaligus menjelaskan kandungan kitab semata.
Tetapi, lebih dari itu diharapkan menjadi ajang memperkokoh kultur akademik keilmuan Islam di lingkungan dayah.
Selain itu, even yang baru pertama kali digelar tersebut diharapkan menjadi ajang silaturahmi para santri yang berasal dari berbagai dayah di seluruh Aceh.
"Perlu diingat bahwa santri kini telah menjelma sebagai sebuah kekuatan baru di kalangan generasi muda yang patut diperhitungkan.
Oleh karena itu kekompakan para santri mutlak diperlukan," kata Taqwallah.
Musabaqah Qiraatil Kutub Aceh 2019 merupakan yang pertama kali digelar dan dijadwalkan akan terus berlanjut dan menjadi even tetap setiap tahunnya.