Nelayan Aceh Singkil Demo
Jawaban Anggota DPRK Aceh Singkil Terkait Pencoretan Anggaran Pengerukan Alur Pelayaran Anak Laut
Fakhrudin juga sempat mengutarakan, saat pembahasan muncul pendapat. Apakah anggaran Rp 1 miliar cukup?Jika tidak cukup, maka setahun kemudian dangkal
Penulis: Dede Rosadi | Editor: Nurul Hayati
Fakhrudin juga sempat mengutarakan, saat pembahasan muncul pendapat. Apakah anggaran Rp 1 miliar cukup?Jika tidak cukup, maka setahun kemudian dangkal lagi.
Laporan Dede Rosadi | Singkil
SERAMBINEWS.COM, SINGKIL - Nelayan dari Kecamatan Singkil Utara, melakukan unjuk rasa ke kantor DPRK Aceh Singkil, Rabu (4/12/2019).
Aksi itu dipicu, dicoretnya anggaran pengerukan alur pelayaran Danau Anak Laut senilai Rp 1 miliar yang mengalami pendangkalan.
Danau Anak Laut merupakan jalur pelayaran nalayan empat desa yang tinggal di Kecamatan Singkil Utara.
Saat unjuk rasa, nelayan mempertanyakan alasan pencoretan anggaran pengerukan.
"Apa alasan anggaran pengerukan Anak Laut dicoret?" kata Ishak, koordinator unjuk rasa.
Mendapat pertanyaan itu, anggota DPRK Aceh Singkil, Fakhrudin Pardosi mengatakan anggaran bukan diusulkan DPRK, tapi oleh eksekutif.
• Anggota DPRK Aceh Singkil Ini Hadapi Demo Nelayan Sendirian
Kemudian sama-sama dibahas.
"Bukan DPRK saja, tapi bersama eksekutif," kata Fakhrudin Pardosi.
Fakhrudin juga sempat mengutarakan, saat pembahasan muncul pendapat.
Apakah anggaran Rp 1 miliar cukup?
Jika tidak cukup, maka setahun kemudian dangkal lagi.
Sedangkan anggota wakil rakyat lainnya Ramli Boga, menyatakan akan berusaha keras pengerukan Anak Laut, dapat dianggarkan.
Mendengar itu demosntran meminta jawaban pasti.
Jika dianggarkan kapan dan berapa nilainya?
• Nelayan Pendemo Berusaha Masuk ke Gedung DPRK Aceh Singkil, Sempat Dorong-dorongan dengan Polisi
Menurut nelayan, pengerukan Anak Laut sangat mendesak.
Mengingat jalur itu jalan mereka mencari nafkah ke laut.
Apalagi di Anak Laut terdapat pelabuhan perikanan yang tak berfungsi.
Akibat alur pelayaran dangkal.
"Kalau dikeruk bukan hanya nelayan yang untung, tapi pelabuhan juga berfungsi dan dapat menciptakan lapangan kerja baru," kata Ishak.
Diberitakan sebelumnya, nelayan dari Kecamatan Singkil Utara, berdemo ke Gedung DPRK Aceh Singkil, Rabu (4/12/2019).
• BREAKING NEWS - Nelayan Demo ke Gedung DPRK Aceh Singkil
Aksi itu dipicu dicoretnya anggaran pengerukan alur pelayaran ke luar masuk laut melalui Danau Anak Laut.
Alur itu merupakan jalur pelayaran nelayan empat desa yang tinggal di Kecamatan Singkil Utara.
Nelayan datang membawa poster yang berisi berbagai tulisan.
Mulai dari plesetkan kepanjangan DPRK hingga setan yang merasuki.
Poster pertama yang diabadikan Serambinews.com bertuliskan "DPRK Aceh Singkil kalian bekerja untuk rayat dan bukan untuk pejabat. Di sudut kananya tertulis otakmanaotak".
Poster kedua berisi plesetkan singkatan DPRK.
Seharusnya Dewan Perwakilan Rakyat Kabupatan. Namun demonstran menulisnya menjadi "dewan penghianat rakyat
Poster lain, DPRK Aceh Singkil setan apa yang merasukimu hingga kau batalkan pengerukan Anak Laut.
• Doa dan Zikir Warnai Peringatan Milad GAM ke 43 di Pijay
Selain membawa poster pengunjuk rasa juga lontarkan berbagai kecaman berisi kekecewaan.
"Kantor DPR ini ada di Singkil Utara, tapi tidak memperhatikan aspirasi masyarakat Singkil Utara," teriak demonstran saling bersahutan.
Pengunjuk rasa sempat terlibat aksi dorong dengan polisi. Namun berhasil ditenangkan.
Ketika pengunjuk rasa sedang berorasi dengan pengawalan pagar betis personel Polres Aceh Singkil, di hadapan pengunjuk rasa datang Ramli Boga mengenakan pakaian putih.
Hanya seorang Anggota DPRK Aceh Singkil ini menghadapi pengunjuk rasa.
Ia didampingi Sekretaris Dewan Suwan dan staf.
"Mohon maaf anggota dewan lain belum hadir. Saya masih sendirian," kata Ramli.
Kendati sendirian, Ramli Boga menyatakan siap pasang badan.
• Sosok Hakim PN Medan Jamaluddin Dimata Penjual Ubi Goreng, Pria Aceh Ini Dikenal Ramah dan Royal
"Saya siap memperjuangkan supaya dianggarkan," ujar Ramli Boga.
Sayang jawaban Ramli boga tidak memuaskan pengunjuk rasa.
"Jangankan menganggarkan, yang ada saja dicoret," balas pengunjuk rasa.
Mereka mendorong polisi yang berjaga di teras.
Agar bisa masuk ke gedung dewan.
Saling dorong mereda, setelah koordinator unjuk rasa dan polisi menenangkan.
Orasi kembali dilanjutkan hingga datang anggota DPRK Aceh Singkil, yang lain seperti Fakhrudin Pardosi dan Fairuz Akhyar.
Sementara pimpinan dewan, tidak terlihat hadir menemui pengunjuk rasa. (*)
• Live Streaming MAMA 2019 Jam 16.00 WIB, Ini Daftar Artis Pengisi Acara