Berita Subulussalam
Banjir Mulai Rendam Permukiman Penduduk di Rundeng Subulussalam
”Sudah mulai banjir, memang baru merendam halaman tapi ini biasa akan terus naik,” kata Irwan.
Penulis: Khalidin | Editor: Nurul Hayati
”Sudah mulai banjir, memang baru merendam halaman tapi ini biasa akan terus naik,” kata Irwan.
Laporan Khalidin I Subulussalam
SERAMBINEWS.COM, SUBULUSSALAM – Bencana banjir tahunan hingga kini masih terjadi di wilayah Kota Subulussalam.
Khususnya yang berada di kawasan aliran Sungai Souraya.
Informasi terakhir, Jumat (6/12/2019) banjir yang terjadi akibat curah hujan di Kota Subulussalam dan kiriman dari Aceh Tenggara, kini menyergap sebagian besar wilayah Kecamatan Rundeng.
Camat Rundeng, Irwan Faisal SH yang dikonfirmasi Serambinews.com membenarkan wilayahnya mulai digenangi banjir.
Menurut Irwan Faisal, banjir mulai naik di wilayah kecamatan yang dia pimpin sejak Rabu (4/12/2019) lalu.
”Sudah mulai banjir, memang baru merendam halaman tapi ini biasa akan terus naik,” kata Irwan.
• Ini Dua Alasan Mbappe tak Bakal Setim dengan Lionel Messi di Barcelona
Banjir yang melanda Rundeng, akibat lapan air Sungai Souraya.
Karena hujan yang terus mengguyur Kota Subulussalam.
Selain permukiman penduduk, banjir juga telah merendam lahan pertanian hingga akses jalan di daerah ini, sejak sebulan terakhir.
Bahkan, akibat banjir 60 hektar lahan pertanian jagung milik masyarakat Kecamatan Rundeng dipastikan gagal panen.
Faisal menambahkan, sudah menjadi kebiasaan dampak banjir akibat meluapnya Sungai Souraya baru terjadi Bulan Desember.
Ini menurut Faisal ,sudah menjadi peristiwa tahunan.
Di mana sebagian besar desa di Kecamatan Rundeng akan terdampak banjir besar.
• Titik Longsor Jalan Lintas Bireuen - Takengon Mulai Ditangani, Pengendara Diminta Hati-Hati
Untuk itu, Faisal menyatakan sudah mengimbau masyarakat agar tetap waspada.
“Biasanya banjir ini bertahan sampai 10 hari,” ujar Faisal.
Lebih jauh Faisal mengatakan, puncak banjir tahunan Desember ini semua tim akan bergerak.
Guna memberikan bantuan kepada masyarakat.
“Karena dampak parah terjadi di akhir tahun, inilah peta dan kebiasaan yang terjadi setiap tahun di Rundeng, karena memang sebahagian besar desa kami berada di bantaran Sungai Souraya. Sekarang terpantau sudah merendam halaman rumah penduduk ini akan terus naik dan sampai sepuluh hari ke depan bahkan kadang lebih,” pungkas Faisal yang juga sekretaris Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI).
• Liverpool Umumkan Nama Pemain yang Dibawa untuk Piala Dunia Klub
Sebelumnya juga diberitakan, cuaca ekstrim berupa hujan hingga kini terus melanda Kota Subulussalam dan sekitarnya.
Baik siang mapun malam.
Akibatnya, sejumlah lahan pertanian masyarakat di Daerah Aliran Sungai (DAS) mulai terdampak banjir.
Seperti di Kecamatan Rundeng.
Camat Rundeng, Irwan Faisal, SH kepada Serambinews.com Senin (4/11/2019) mengatakan, hujan yang terus mengguyur Kota Subulussalam setiap hari berdampak terhadap petani di daerahnya.
Sebanyak 12 desa di Kecamatan Rundeng yang mengembangkan pertanian palawija berupa jagun, mulai terendam air.
“Untuk permukiman belum terdampak, tapi lahan pertanian sudah banyak yang rusak,” kata Faisal.
• Banjir Makin Dalam Rendam Jalan Menuju Singkil, Warga Minta Disediakan Dapur Umum
Dikatakan, sejauh ini ada sekitar 60 hektar dari 600 hektar tanaman jagung petani di kecamatan yang dia pimpin tersebut terendam banjir.
Akibat meluapnya Sungai Souraya yang melintas di sana.
Lahan seluas itu milik warga 12 desa.
Di mana mereka selama beberapa tahun terakhir, menggeluti pertanian jagung.
Akibat terendam banjir, dipastikan semua lahan terkait bakal rusak dan gagal panen.
Ini lantaran, air menggenangi pohon jagung beberapa hari tanpa kering.
Sehingga menyebabkan kerusakan, seperti busuk dan layu.
Faisal mengaku, pihaknya sudah berkoordinasi dengan para kepala desa dan kelompok tani serta BPP setempat.
Semua kerusakan tersebut, sudah dilaporkan ke Dinas Pertanian di provinsi.
Guna mendapat bantuan penanggulangan.
”Sudah dilaporkan melalui BPP, karena sekarang di Rundeng sedang berkembang pertanian jagung, tapi kendala kita setiap penghujung tahun selalu dilanda banjir,” tandas Faisal. (*)
• Haji Uma: Kita Harus Bersatu Dalam Upaya Penyelesaian Masalah Aceh dengan Pemerintah Pusat