Mengenal Sosok Irjen Listyo Sigit Prabowo, Kabareskrim Polri Baru yang Pernah Jadi Ajudan Jokowi
Pasalnya, Kapolri Jenderal (Pol) Idham Azis akhirnya menunjuk Irjen Listyo Sigit Prabowo sebagai Kepala Badan Reserse Kriminal Polri (Kabareskrim), Ju
SERAMBINEWS.COM - Kabar mengenai pengisi jabatan Kepala Badan Reserse Kriminal (Kabareskrim) Polri akhirnya terjawab.
Pasalnya, Kapolri Jenderal (Pol) Idham Azis akhirnya menunjuk Irjen Listyo Sigit Prabowo sebagai Kepala Badan Reserse Kriminal Polri (Kabareskrim), Jumat (6/12/2019).
Penunjukan itu didasari atas surat telegram bernomor ST/3229/XII/KEP./2019 tertanggal 6 Desember 2019.
Surat telegram tersebut ditandatangani oleh Asisten Kepala Polri bidang Sumber Daya Manusia (SDM) Irjen Eko Indra Heri.
Lantas siapa Irjen Listyo Sigit Prabowo?
Dilahirkan pada 5 Mei 1969, Listyo Sigit lulus dari akademi kepolisian pada tahun 1991.
Ia juga merupakan lulusan S-2 Universitas Indonesia dengan fokus penelitian tesis pada konflik etnis di Kalijodo.
Usai lulus, karier Listyo dimulai sebagai anggota Polres Tangerang yang kala itu masih berpangkat Letnan Dua (Letda).
Di tahun 1998, ia telah menjadi Kepala Pusat Komando Pengendalian Operasi (Kapuskodalops) di Polres Tangerang.
Kala itu, ia berpangkat sebagai Kapten atau setara dengan Ajun Komisaris Polisi (AKP).
Saat menjabat sebagai Kapuskodalops, Listyo pernah menangani kasus "penyanderaan" dua Direktur PT Bina Sarana Mekar (BSM), pengembang kawasan perumahan Palem Semi, Tangerang.
Penyanderaan tersebut dilakukan oleh warga Desa Bencongan Curug yang menuntut agar PT BSM membayar ganti rugi tanah mereka.
Hal itu seperti dikutip dari pemberitaan Harian Kompas, 4 September 1998.
Ia juga pernah menjabat sebagai Kapolsek Metro Duren Sawit di tahun 2001.
Ajudan Presiden
Di tahun 2009, Listyo Sigit Prabowo kemudian dipercaya menjadi Kepala Kepolisian Resor Pati dan satu tahun kemudian menjadi Kepala Kepolisian Resor Kota Surakarta.
Saat menjabat Kapolresta Surakarta itu, ia pernah menangani kasus bom bunuh diri di Gereja Bethel Injil Sepenuh (GBIS), Kepunton, Solo, Jawa Tengah.
Pada masa ini juga ia memiliki kedekatan dengan Wali Kota Solo saat itu, Joko Widodo.
Maka, saat Presiden Joko Widodo terpilih menjadi presiden di tahun 2014, Listyo pun diangkat sebagai ajudan presiden.
Saat itu, calon yang disodorkan Polri ke Presiden ada beberapa nama.
Presiden memilih orang yang pernah "dekat" dengannya untuk memastikan kerjanya berjalan optimal, seperti dikutip dari pemberitaan Harian Kompas, 21 Oktober 2015.
Di tahun 2016, Listyo yang kala itu sudah berpangkat Brigadir Jenderal diangkat menjadi Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Banten.
Dua tahun kemudian ia dipromosikan menjadi menjadi Kadiv Propam Polri, menggantikan Irjen Martuani Sormin.
Kini, tugas berat telah menanti Irjen Listyo Prabowo selaku Kabareskrim, di antaranya adalah penuntasan kasus penyiraman Novel Baswedan.
KPK Berharap Listyo Sigit Tuntaskan Kasus Penyerangan Novel
Wadah Pegawai (WP) KPK berharap ditunjuknya Kepala Divisi Propam Polri Irjen (Pol) Listyo Sigit Prabowo sebagai Kepala Bareskrim Polri dapat mendorong pengungkapan penyiraman air keras terhadap penyidik KPK Novel Baswedan.
Ketua WP KPK Yudi Purnomo mengatakan, sosok Listyo menjadi harapan baru bagi para pegawai KPK dalam penuntasan kasus Novel.
"Kami sudah kenal Pak Sigit lama. Kami kenal beliau sebagai perwira reformis yang berkiprah lama dan siap memberantas korupsi. Kami punya harapan besar bahwa Pak Sigit bisa mengungkap kasus Novel," kata Yudi di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Jumat (6/12/2019).
Diketahui, Listyo ditunjuk oleh Kapolri Jenderal Idham Azis untuk menggantikan posisinya. Hal itu tertuang dalam surat telegram bernomor ST/3229/XII/KEP./2019 tertanggal 6 Desember 2019.
Yudi menambahkan, apalagi saat ini telah memasuki tenggat waktu penyelesaian kasus Novel yang diberikan oleh Presiden Joko Widodo.
"Karena sampai hari ini Desember pekan pertama, sesuai janji Pak Presiden Jokowi kasus ini seharusnya selesai. Namun sampai hari ini tidak selesai juga. Makanya kami berharap Kabareskrim baru, Pak Listyo, itu mampu mengungkap kasus ini," sambung Yudi.
WP KPK sekaligus berharap Presiden Jokowi dapat menentukan batas waktu yang spesifik dalam pengungkapan kasus Novel.
Mengingat pengungkapan kasus ini terkesan berlarut-larut.
Di sisi lain, pengungkapan kasus ini akan memberikan kepastian hukum bagi Novel selaku korban.
"Jangan sampai nantinya sampai tutup tahun, kasus Bang Novel tidak terselesaikan. Kami harapkan Kabareskrim bisa mengungkap kasus ini dan menangkap pelaku dan aktor intelektualnya," ujar Yudi.
"Kami mengharapkan ini tahun terakhir. Kalau dibiarkan Januari (2020) itu kasus sudah menyentuh 1.000 hari sejak 11 April 2017," lanjut dia.
Diberitakan, Presiden Jokowi sebelumnya memberi tenggat waktu sampai awal Desember 2019 bagi Kapolri Jenderal Idham Azis mengungkap kasus penyerangan terhadap Novel.
Hal itu disampaikan Jokowi usai melantik Idham sebagai Kapolri di Istana Negara, Jakarta, Jumat (1/10/2019).
"Saya sudah sampaikan ke Kapolri baru, saya beri waktu sampai awal Desember," kata Jokowi saat berbincang dengan wartawan di Istana Merdeka, Jakarta, Jumat sore.
Jokowi juga sebelumnya sempat memberi target ke Kapolri terdahulu, Tito Karnavian, untuk mengungkap kasus Novel dalam tiga bulan.
Target itu diberikan Jokowi pada 19 Juli, setelah tim gabungan pencari fakta yang dibentuk Tito gagal mengungkap kasus tersebut.
Namun, hingga tenggat waktu yang diberikan berakhir, kasus Novel belum juga terungkap.
Jokowi justru mengangkat Tito Karnavian menjadi menteri dalam negeri.
Novel Baswedan disiram air keras oleh orang tak dikenal pada 11 April 2017 lalu.
Saat itu, Novel baru saja menunaikan shalat subuh di Masjid Al Ihsan, dekat rumahnya di Kelapa Gading, Jakarta Utara.
Akibat penyiraman air keras ini, kedua mata Novel terluka parah.
Novel pun masih terus menjalani perawatan matanya hingga saat ini.
Di sisi lain, ia bersama elemen masyarakat sipil terus menanti pengungkapan kasus penyiraman air kerasnya yang tak kunjung menemui titik terang.
• Pemerintah Aceh Diminta Bantu Korban Erosi Sungai di Pante Ceureumen
• Eden Hazard Cedera Engkel Kanan, Terancam Absen pada Laga El Clasico antara Barcelona Vs Real Madrid
• Perkuat Hubungan Internasional, STIES Banda Aceh Jalin Kerja Sama dengan University Malaysia Perlis
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Mengenal Listyo Sigit Prabowo, Kabareskrim Baru yang Pernah Jadi Ajudan Jokowi" dan "WP KPK Berharap Listyo Sigit Tuntaskan Kasus Penyerangan Novel",