Kebakaran, Santri Berjibaku Selamatkan Kitab dan Pakaian
Kebakaran terjadi di Pondok Pesantren Darussalam Labuhanhaji, Aceh Selatan, Senin (9/12/2019), sekitar pukul 02.12 WIB
TAPAKTUAN - Kebakaran terjadi di Pondok Pesantren Darussalam Labuhanhaji, Aceh Selatan, Senin (9/12/2019), sekitar pukul 02.12 WIB. Kebakaran itu menghanguskan 53 rangkang yang terdiri dari 106 kamar dan dihuni sebanyak 212 santri.
Saat kebakaran terjadi, para santri harus berjibaku menyelamatkan kitab dan pakaian. Namun api membesar dengan cepat, hanya sebagian kecil yang terselamatkan, sementara sisanya ludes dilalap api. Kebakaran itu juga menghanguskan dua balai pengajian. Sedangkan satu balai pengajian lagi terpaksa dirobohkan untuk menghentikan jalaran api.
"Waktu kebakaran, santri-santri lebih utamakan selamatkan kitab daripada pakaian mereka. Sekarang mereka tidak punya pakaian layak pakai, sehingga meminjam pakaian temannya,” ujar Ketua Dewan Guru Dayah Darussalam Al-Waliyah Tgk Akbarni.
Meski tak ada korban jiwa, namun seorang santri asal Gayo Lues, Alwandi Amal (19) dikabarkan mengalami luka robek di bagian kepala dan saat ini sedang dalam perawatan. “Saat ini korban bernama Alwandi Amal sedang menjalani perawatan di Puskesmas Blangkejeren,” ungkap Camat Labuhan Haji Barat, Said Suhardi.
Ia mengaku tidak tahu persis bagaimana kronologis hingga Alwandi Amal terluka. Namun berdasarkan informasi yang dihimpun Serambi, santri tersebut terluka karena terkena runtuhan kayu saat akan mengevakuasi barang-barangnya.
Said Suhardi juga menginformasikan bahwa bantuan masa panik dari BPBD Aceh Selatan dan dari Kapolres Aceh serta bantuan medis dari Puskesmas Blangkejeren juga sudah sampai di lokasi.
Pantauan Serambi, Kapolres Aceh Selatan, AKBP Dedy Sadsono ST didampingi Kapolsek Labuhanhaji Barat, Iptu Zulkiram juga sudah turun ke lokasi kebakaran. Demikian juga dengan tim dari BPBD Aceh Selatan juga sudah menyediakan dapur umum BPBD di komplek Ponpes.
Kebakaran itu sendiri berhasil dipadamkan sekitar pukul 02.50 WIB. Pemadaman dilakukan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Aceh Selatan dibantu oleh Pos Damkar 01 Tapaktuan, Pos 02 Meukek dan Petugas Damkar Manggeng Kabupaten Aceh Barat Daya.
Kalak BPBD Aceh Selatan, Cut Syazalisma, mengatakan, awalnya Pos Damkar 03 Labuhanhaji menerima laporan kebakaran tersebut dari angota Polsek Labuhanhaji. Setelah menerima informasi tersebut personil BPBD langsung bergerak ke lokasi. "Api dipadamkan sekira pukul 02.50 WIB, tidak ada korban jiwa," kata Cut Syazalisma.
Sementara itu, Wakil Bupati Aceh Selatan, Tgk Amran bersama Kapolres, AKBP Dedy Sadsono ST kemarin meninjau langsung kondisi kebakaran. Tgk Amran turut didampingi Sekda Aceh Selatan, H Nasjuddin SH MM beserta para asisten dan beberapa Kepala SKPK dilingkungan Pemkab setempat.
"Bantuan massa panik sudah diantar tadi pagi. Untuk jangka panjang kita akan usulkan pembangunan Rusun ke Kementerian PUPR," kata Wabup Tgk Amran.
Dalam kunjungan itu, ia bersama Kapolres dan Kepala SKPK juga turut meninjau seluruh rangkang di Ponpes dimaksud. Kepada para santri Wabup meminta untuk ikhlas dan bersabar atas musibah yang dialami. Pantauan Serambi, selain meninjau langsung kondisi kebakaran rangkang di Ponpes Darussalam, Kapolres Aceh Selatan, AKBP Dedy Sadsono ST juga ikut memberikan sumbangan secara pribadi untuk ponpes dimaksud.
Sedangkan Anggota DPRA, Hendri Yono, mendorong Pemerintah Aceh untuk mempermanenkan semua rangkang di Ponpes tersebut. Sebab Ponpes Darussalam ini merupakan Ponpes tertua dan bersejarah sehingga perlu dijaga keberlanjutannya.
Kemudian lanjut dia, santri yang menimba ilmu di Ponpes ini juga bukan hanya warga Aceh Selatan saja, namun seluruh Aceh, bahkan ada yang dari luar Provinsi, sehingga sudah sepatutnya pemerintah membantu fasilitas rangkang yang memadai.
Hendri Yono yang juga Alumni Ponpes Darussalam ini berharap usulan untuk mempermanenkan seluruh rangkang di Ponpes Darussalam bisa direspons oleh Plt Gubernur Aceh, mengingat rangkang-rangkang berkontruksi kayu dibangun sendiri oleh para santri. "Ya, dengan dipermanenkan semua rangkang, ke depan para santri tidak payah bangun rangkang lagi dan itu akan sangat membantu para orang tua santri," pungkas politikus PKPI ini.