Banjir di Aceh Tamiang
Tanggul Telukhalban Kembali Jebol, Pemukiman Dikepung Banjir
Tanggul sungai di Kampung Telukhalban, Kecamatan Bendahara kembali jebol, Selasa (10/12/2019).
Penulis: Rahmad Wiguna | Editor: Yusmadi
Laporan Rahmad Wiguna | Aceh Tamiang
SERAMBINEWS.COM, KUALASIMPANG - Tanggul sungai di Kampung Telukhalban, Kecamatan Bendahara kembali jebol, Selasa (10/12/2019).
Kerusakan tanggul ini disebabkan hujan deras yang membuat debit air sungai terus meningkat sejak Senin (9/12/2019) malam. Akibatnya pemukiman di sekitar sungai terendam air.
Kabid Pencegahan, Kesiapsiagaan dan Kebakaran BPBD Aceh Tamiang, Muhammad Husni menjelaskan hingga Selasa (10/12/2019) sore air yang masuk ke rumah warga setinggi 50 centimeter.
Kondisi ini membuat warga memilih bertahan di rumah dan belum ada tanda-tanda mengungsi.
Meski begitu Husni menilai dampak kerusakan tanggul kali ini lebih parah dibanding kejadian serupa pada bulan lalu.
Diketahui posisi tanggul yang jebol ini hanya berjarak 300 meter dari tanggul yang jebol diterjang banjir pada November 2019.
"Kalau ketinggian air di permukiman memang hanya 50 centimeter. Tapi jalan untuk menjangkau tanggul airnya sudah setinggi dada orang dewasa," kata Husni.
• Keluarga Zulfiandi Nobar Timnas U-23 di Bireuen, Final SEA Games 2019 Indonesia Vs Vietnam
• Live Streaming Timnas Indonesia Vs Vietnam Final SEA Games 2019 di RCTI, Medali Emas untuk Garuda
• Keluarga Zulfiandi Nobar Timnas U-23 di Bireuen, Final Sepakbola SEA Games 2019 Indonesia vs Vietnam
Kondisi ini membuat tim BPBD bersama Dinas PUPR Aceh Tamiang yang sudah turun ke lokasi sulit melakukan perbaikan.
Padahal kata Husni, Dinas PUPR sudah bersedia mengerahkan dua unit dump truck dan beko untuk membantu perbaikan tanggul.
"Datok Penghulu juga bersedia tanahnya dikeruk untuk menambal tanggul. Tapi karena air masih tinggi, kita belum bisa bergerak," ujarnya.
Husni menyatakan pihaknya hingga malam ini terus memantau kondisi air. Apalagi kata dia, kondisi tanggul Telukhalban cukup riskan kembali jebol diterjang banjir.
Dia mencatat setidaknya masih ada tiga titik rawan tanggul yang sewaktu-waktu bisa jebol.
"Kami juga memantau kondisi di hilir. Kita khawatir buanyak air dari hulu bertemu air pasang laut, jadi potensi banjir di hilir juga ada," bebernya. (*)