Dana untuk Nur Fadilah
Satlantas Polresta Salurkan Dana untuk Nur Fadilah, Wanita Lumpuh Pembuat Kerupuk di Aceh Timur
Kisah inspirasi yang ditunjukkan Nur Fadilah yang mengalami keterbatasn secara fisik, tapi tetap bekerja membuat kerupuk, meski dalamkeadaan berbarin
Penulis: Misran Asri | Editor: Ansari Hasyim
Laporan Misran Asri I Banda Aceh
SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Dua personel Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polresta Banda Aceh Aipda Khairul Fahmi dan Aipda Fidia Fajri berhasil menggalang dana Rp 9.150.500 untuk membantu Nur Fadilah (42).
Penggalangan yang dikoordinir Kasat Lantas Kompol Thomas Nurwanto SE SH selama seminggu itu diserahkan langsung kepada Nur Fadhilah, wanita asal Gampong Bagok Panah Lhee, Kecamatan Darul Aman, Aceh Timur yang mengalami kelumpuhan sejak 8 tahun lalu.
"Alhamdulillah Ibu Nur Fadilah sudah dirawat intensif di sini, Rumah Sakit Umum Zainoel Abidin Banda Aceh, tepatnya di Ruang Aqsa 1, Kamar Iso, sehingga kami bisa menyalurkan langsung bantuan yang kami kumpulkan selama ini," kata Aipda Khairul Fahmi, kepada Serambinews.com, Jumat (13/12/2019).
Menurutnya bersama Kasubnit Dikyasa Satlantas Polresta Banda Aceh, Ipda Suheri, dan Aipda Fidia Fajri mereka mengantarkan langsung bantuan penggalangan dana itu ke Nur Fadilah yang tengah dirawat.
• VIDEO - Nur Fadilah, Ibu Lumpuh Pencetak Kerupuk Dirujuk ke RSUZA Banda Aceh. Akan Jalani Proses MRI
• Sekda Aceh Timur: Pembangunan Rumah Nur Fadilah Sudah Dianggarkan dalam APBK 2020
"Terima kasih rekan-rekan Kepolisian, TNI, masyarakat serta berbagai pihak lainnya yang sudah membantu ibu Nur Fadilah. Semoga apa yang kita lakukan ini mendapat keridhaan-Nya," ungkap Aipda Khairul Fahmi.
Ia mengungkapkan penggalangan dana itu dilakukan sejak Sabtu (7/12/2019) lalu dan sebelum pelaksanaan shalat Jumat tadi siang, sudah ditutup.
Meski dalam kesibukannya sebagai anggota polisi, Aipda Khairul Fahmi dan Aipda Fidia Fajri menyempatkan waktu melakukan penggalangan.
Mereka mendatangi dari satu donatur ke donatur lainnya yang menghubungi mereka dan berniat menyumbang.
Hal itu menghadirkan kepuasaan batin tersendiri, apalagi aksi mereka tersebut mendapat izin dari pimpinan.
"Kami ingin lakukan yang terbaik. Ingin berbuat sesuatu yang bisa membantu dan meringankan saudara-saudara kita yang membutuhkan pertolongan. Tentu tanpa ada dukungan semua pihak kami juga tidak dapat berbuat apa-apa," sebutnya.
Ia mengungkapkan ingin terus melakukan sesuatu yang berarti dan terbaik untuk bisa memacu kepekaannya terhadap orang-orang sekitar yang membutuhkan pertolongan dan bantuan.
Meski diakui dirinya tidak memiliki kemampuan finansial yang memadai. Tapi, menurutnya semua orang bisa menjadi motor penggerak untuk memacu dirinya berbuat.
"Kalau kita ingin berbuat sesuatu yang terbaik, yakinlah Allah pasti ngasih jalan. Intinya kita niatnya ingin berbuat," ungkap Aipda Khairul Fahmi.
Seperti diberitakan Nur Fadilah, janda dua anak yang mengalami kelumpuhan sejak 8 tahun lalu itu tetap bekerja membuat kerupuk, meski dalam kondisi berbaring di lesehan papan berukuran 3x3 meter, setinggi 50 cm dari atas tanah yang menjadi gubuk tempatnya bekerja.
Di gubuk reok itulah sehari-harinya Nur Fadilah menghabiskan waktunya untuk bekerja.
Bahkan keadaan yang 'memaksa dirinya' menjadi orang tua tunggal bagi anaknya M Rizki (8), sudah berlangsung sejak 2011 lalu.
Diketahui Nur Fadilah, lumpuh usai melahirkan anak keduanya M Rizki (8), melalui persalinan normal tradisional di kampungnya.
Pasca-sakit tersebut, Nur Fadilah sudah berpisah dengan suaminya. Karena menjadi orang tua tunggal bagi anak laki-lakinya itu, sementara anaknya yang satu lagi dibawa mantan suaminya, sehingga menuntut Nur Fadilah harus bekerja, untuk membesarkan anaknya tersebut.
Ia menginginkan anak laki-lakinya itu tetap sekolah dan menghabiskan waktu kecilnya dengan bahagia dan suatu saat menjadi orang sukses.
Kisah inspirasi yang ditunjukkan Nur Fadilah yang mengalami keterbatasn secara fisik, tapi tetap bekerja membuat kerupuk, meski dalamkeadaan berbaring telah mendorong banyak pihak tergugah untuk membantu meringankan bebannya.
Termasuk yang dilakukan personel Satlantas Polresta Banda Aceh yang dikoordinir langsung Kasat Lantas Kompol Thomas Nurwanto SE SH yang mempercayakan penggalangan itu dilakukan oleh dua anggotanya, yakni Aipda Khairul Fahmi dan Aipda Fidia Fajri.(*)