Getirnya Hidup Kek Iwan, Punya Rumah Usai 19 Tahun Menumpang Sama Warga

Penantian panjang Kakek Iwan (75 tahun), untuk memiliki rumah sendiri guna ditempati bersama keluarga kecilnya akhirnya

Editor: bakri
IST
Iwan (75), warga miskin asal Desa Air Dingin, Kecamatan Simeulue Timur, Simeulue sangat bersyukur karena mendapatkan bantuan rumah yang dibangun menggunakan dana desa setelah selama 19 tahun harus tinggal di rumah warga. Foto direkam, Rabu (11/12/2019). 

Penantian panjang Kakek Iwan (75 tahun), untuk memiliki rumah sendiri guna ditempati bersama keluarga kecilnya akhirnya kesampaian juga. Setelah selama 19 tahun terpaksa menumpang di rumah orang lain, akhirnya penduduk Desa Air Dingin, Kecamatan Simeulue Timur ini mendapat rumah bantuan dari desanya yakni sebuah rumah berukuran 4x6 meter, meski sekarang masih dalam tahap pembangunan.

Kek Iwan saat disambangi sejumlah wartawan mengungkapkan rasa syukurnya itu lantaran di usianya yang sudah senja dan sudah sering sakit-sakitan tidak akan sanggup untuk membangun sebuah rumah layak bagi isterinya Saifah (55) yang bekerja sebagai buruh cuci beserta dua anaknya beranjak dewasa.

"Alhamdulillah. Saya dan keluarga sangat bersyukur dapat bantuan rumah melalui dana desa. Saya sudah tidak kuat lagi bekerja, isteri bekerja buruh cuci. Jangankan bangun rumah, untuk kebutuhan di rumah saja banyak dibantu dari warga," katanya dengan mata berkaca-kaca penuh haru. Saat masih kuat bekerja, Iwan mengaku bekerja serabutan dan tidak memiliki pekerjaan tetap.

Kek Iwan menuturkan, sebelum menginjakkan kakinya di Simeulue, ia merupakan warga transmigrasi di Aceh Barat. Pada awal tahun 2000-an, saat itu suasana di daratan Aceh masih berkecamuk dengan konflik. Merasa tidak nyaman bekerja dan anaknya masih kecil, saat itu juga ia memutuskan pindah ke Simeulue yang daerahnya lebih aman tanpa ada konflik.

"Saat sampai di Simeulue, saya cari rumah tinggal menumpang di rumah warga, lokasinya di kebun sambil bekerja menggarap lahan milik warga," kisah Iwan. Seiring berjalannya waktu dan bertambahnya usia, ia pun terus berusaha untuk mengumpulkan rupiah guna membeli tanah dan membangun rumah.

Tapi, dengan bertambahnya usia ditambah sudah sering mengalami sakit, ia pun memutuskan tidak lagi bekerja berat mengingat kondisi fisiknya tidak sekuat dulu. Impian membangun rumah layak huni pun tidak kesampaian. Karena faktor usia dan kondisi ekonomi, akhirnya banyak warga desa termasuk dari aparaturnya menyalurkan bantuan meringankan beban keluarga miskin tersebut.

Pemberian bantuan rumah itu pun tidak asal tunjuk melainkan melalui musyawarah di desa dan telah disetujui oleh semua pihak. Karena keluarga Kakek Iwan memang sangat layak mendapatkan bantuan rumah berkonstruksi kayu yang dibangun melalui dana desa dengan nilai Rp 17 juta tersebut.(sm)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved