Berita Bireuen
3 Km Jalan Desa Hagu-Lawang Bireuen Rusak Berat, Petani Sulit Angkut Hasil Panen
Namun sayangnya, sepanjang tiga kilometer ruas jalan di desa itu belum tersentuh aspal.
Penulis: Ferizal Hasan | Editor: Nur Nihayati
Namun sayangnya, sepanjang tiga kilometer ruas jalan di desa itu belum tersentuh aspal.
Laporan Ferizal Hasan I Bireuen
SERAMBINEWS.COM, BIREUEN - Jalan merupakan infrastruktur utama bagi masyarakat. Terutama bagi masyarakat di pedesaan.
Untuk melaksanakan berbagai aktivitas, baik anak sekolah, pedagang, maupun petani dalam mengangkut hasil panen serta menuju ke sawah dan perkebunan, butuh jalan.
Seperti halnya yang dilakukan masyarakat di Desa Hagu dan Lawang, Kecamatan Peudada, Bireuen, Aceh.
• Konsolidasi Internal, DPC PDI Perjuangan Aceh Selatan Gelar Rakorcab
• Dana Desa Bangkitkan Industri Pariwisata di Simeulue
• Daftar Harga HP Vivo di Bawah Rp 3 Juta Desember 2019, Simak Spesifikasi Lengkapnya
Warga di dua desa tersebut mayoritas bergantung hidup dari hasil pertanian sawah dan perkebunan.
Namun sayangnya, sepanjang tiga kilometer ruas jalan di desa itu belum tersentuh aspal.
Keuchik Lawang, Peudada, Azhar SKom kepada Serambinews.com, Minggu (15/12/2019) mengatakan, jalan desanya belum pernah tersentuh aspal sejak Indonesia merdeka.
"Jalan desa kami sejak Indonesia merdeka, hingga kini belum pernah diaspal, warga kami sangat sulit melintasinya, apalagi saat musim hujan seperti sekarang ini," kata Azhar.
Katanya, hampir setiap hari anak sekolah di desanya harus membuka sepatu saat pergi dan pulang sekolah.
Kata Azhar, jumlah penduduk di desanya mencapai 300 jiwa dari 70 Kepala Keluarga (KK). Mayoritas bergantung hidup dari hasil pertanian dan perkebunan.
"Kami berharap dan memohon kepada pemerintah untuk membangun jalan aspal ke desa kami," harap Azhar. (*)
