Cara Licik Israel Dirikan Negaranya, Curi Kesempatan Setelah Inggris Angkat Kaki dari Palestina

"Mencuri" kesempatan tersebut, maka 12 jam sebelumnya, tokoh pergerakan Israel, Ben-Gurion memproklamirkan lahirnya negara Israel.

Editor: Amirullah
AFP
Israel menetapkan bahwa Yerusalem adalah ibu kota abadi yang tak dapat ditawar lagi. Tapi Palestina justru menginginkan Yerusalem Timur sebagai ibu kota negara mereka di masa depan. 

SERAMBINEWS.COM - Sejarah berdirinya negara Israel memang penuh kontroversi.

Diketahui Israel memanfaatkan kesempatan di tanggal 14 Mei 1948.

Pada tengah malam 14 Mei 1948, momen mandat Inggris atas Palestina berakhir sudah.

"Mencuri" kesempatan tersebut, maka 12 jam sebelumnya, tokoh pergerakan Israel, Ben-Gurion memproklamirkan lahirnya negara Israel.

Negara baru ini dalam tempo satu jam diakui oleh AS, yang di mata pihak Arab membuktikan telah terjadinya kolusi antara kaum Yahudi dengan Washington.

Uni Soviet juga mengakui tiga hari kemudian, namun Inggris dan Prancis baru mengakui Israel pada tahun 1949.

Apa yang dilakukan Ben-Gurion ini, selain untuk menghindari hari Sabbath yang merupakan hari suci Yahudi, juga untuk mendahului pihak Arab yang mengancam invansi wilayah Palestina begitu Inggris resmi angkat kaki.

Meski dalam kenyataannya pertempuran antara orang Yahudi dengan Arab Palestina telah terjadi jauh hari sebelum Inggris hengkang.

Kisah Pria Tunanetra, Merawat Anak dan Istri yang Derita Gangguan Jiwa hingga Memasak Sendiri

Hilang Saat Memancing Ikan, Amir Lubis Ditemukan Meninggal Dunia di Sungai Ie Itam Aceh Selatan

Reino Barack Kagumi Sosok Syahrini dan Puji Sang Istri Luar Biasa, Isu Pisah Ranjang Terbantahkan

Orang sering menyebut tahap ini masih sebagai “perang saudara” (civil war).

Konflik ini acap sangat kejam, dengan pembunuhan massal yang dilakukan oleh kedua pihak terhadap para tahanan atau penduduk sipil.

Peristiwa di Deir Yassin misalnya pada April 1948 ketika orang Yahudi yang tergabung dalam Irgun dan Stern membunuh lebih dari 250 orang Arab Palestina, termasuk wanita dan anak-anak desa tersebut.

Pembantaian mereka lakukan setelah pasukan “reguler” Haganah yang merebut desa itu meninggalkan tempat tersebut.

Aksi ini pun dibalas pada bulan Mei sesudah pasukan Legiun Arab berhasil merebut pemukiman Yahudi, Etzion.

Begitu pun pasukan reguler Transyordania ini pergi, maka orang Arab Palestina pun datang dan membunuhi para pemukim Yahudi.

Invasi negara-negara Arab ke Palestina terjadi sesuai rencana, yaitu pada tengah malam tanggal 14/15 Mei 1948 sesaat sesudah Inggris melepaskan mandatnya.

Halaman
12
Sumber: GridHot.id
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved