Breaking News

Mengenang Tsunami

Mengenang Tsunami, Gempa Pidie dan Pidie Jaya, Masyarakat Aceh Gelar Zikir dan Doa

Zikir dan Doa Bersama mengenang Tsunami Aceh, Gempa Pidie dan Pidie Jaya diselenggarakan Forum Persaudaraan Masyarakat Aceh Jabodetabek.

Penulis: Fikar W Eda | Editor: Nur Nihayati
For Serambinews.com
Suasana Zikir dan Doa mengenang peristiwa tsunami, gempa Pidie dan Pidie Jaya di Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Sabtu (14/12/2019) malam. 

 Zikir dan Doa Bersama mengenang Tsunami Aceh, Gempa Pidie dan Pidie Jaya diselenggarakan Forum Persaudaraan Masyarakat Aceh Jabodetabek.

Laporan Fikar W.Eda | Jakarta

SERAMBINEWS.COM, JAKARTA --Masyarakat Aceh di Jakarta mengenang peristiwa tsunami, gempa Pidie dan Pidie Jaya dengan melakukan zikir dan doa bersama  di Masjid Raya Palapa Baitussalam, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Sabtu (14/12/2019) malam

Doa dan zikir yang berlangsung selepas shalat Isya,  dipimpin Syeh Zamhuri Ramli Al-Hafidz, Imam Masjid Raya Baiturrahman Banda Aceh.

Acara dihadiri tokoh dan masyarakat Aceh dari berbagai kalangan, serta perwakilan warga Aceh di luar negeri seperti Malaysia dan Belanda.

Wali Kota Banda Aceh dan Kadispora Aceh Lepas Peserta Fun Bike dan Fun Walk Pertamina

VIDEO - Aksi Anak-anak Aceh Singkil Bermain dengan Buaya Pemangsa Hewan Peliharaan Warga

VIDEO - Melihat Rumah Cut Nyak Dhien di Lampisang Aceh Besar

Diawali pembacaan Alquran dan salawat kepada Nabi Muhammad dipimpin qari asal Aceh, Takdir Feriza Hasan yang pernah juara MTQ Internasional di Turki serta Iswandi, pemenang MTQ Internasional di Brunei Darussalam.

Zikir dan Doa Bersama mengenang Tsunami Aceh, Gempa Pidie dan Pidie Jaya diselenggarakan Forum Persaudaraan Masyarakat Aceh Jabodetabek.

Ketua panitia, Rizani, mengatakan kegiatan ini mengenang sekaligus refleksi musibah tsunam pada 26 Desember 2004 dan gempa di Kabupaten Pidie Jaya, Pidie dan Bireun pada 7 Desember 2016.

"Kita mengirimkan doa kepada saudara-saudara kita yang jadi korban," katanya.

Acara tersebut juga diisi kenduri ala pengungsi tsunami, pemutaran film tsunami, pertunjukan rapa'i-seurunee kalee, tari ratoh jaroe, serta pameran foto-foto tsunami Aceh dan gempa Pidie Jaya.

Panitia acara, Agam Ilyas, mengatakan foto-foto tsunami dan gempa yang ditampilkan merupakan hasil bidikan jurnalis foto di Aceh yang ikut menyaksikan musibah tersebut. 

"Kita sengaja menampilkan foto-foto tsunami dan gempa Pidie Jaya, dan membuat kenduri ala pengungsi agar orang-orang yang datang bisa mengenang, merasakan apa yang pernah terjadi di Aceh," kata Agam Ilyas.

Wagub Aceh periode 2006-2012, Muhammad Nazar yang hadir dalam acara tersebut mengatakan, peristiwa tsunami dan bencana-bencana lainnya yang terjadi di Aceh harus menjadi bahan reflaksi bagi kehidupan manusia, sekaligus meningkatkan ilmu pengetahuan dalam menghadapi peristiwa bencana.

"Bencana harus membuat menjadi lebih pintar dan mengembangkan ilmu pengetahuan dalam menghadapi kemungkinan bencana selanjutnya," kata Nazar.

Ia mencontohkan, bagi wilayah  yang rentan gempa, maka bangunan dan rumah yang ada di wilayah tersebut harus tahan gempa. "Di sinilah ilmu pengetahuan bekerja mencari solusi yang tepat. Bencana harus  membuat kita lebih pintar," katanya.

Ia menyebut contoh lain, musim dingin yang beku di belahan dunia lain, lalu melahirkan teknologi baju hangat dan sebagainya.(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved