TOPIK
Mengenang Tsunami
-
Zikir dan Doa Bersama mengenang Tsunami Aceh, Gempa Pidie dan Pidie Jaya diselenggarakan Forum Persaudaraan Masyarakat Aceh Jabodetabek.
-
“Peu Bala Keneuk Trok U Aceh” dia bercerita melihat dalam mimpinya semua daratan menjadi lautan, ribuan mayat-mayat memenuhi lautan itu
-
saya kembali teringat dengan apa yang pernah saya rasakan malam sebelum tsunami, yaitu suara kuda
-
Moris Farah terlepas di tangannya saat mareka bergantungan di pelepah daun pohon kelapa di Asrama Haji Banda Aceh
-
ie laot ka di ek……ie laot ka di ek!……
-
Petaka baru timbul dalam rumah tanggaku. Suamiku berselingkuh pada saat bayiku masih berumur 6 bulan
-
Dan sekarang, sejauh apa pun waktu meretas langkah, akulah adik kecil yang akan terus mengingat Bang Ivan meski lewat goresan tintanya.
-
Dia selamat dari tsunami karena Allah menyelamatkannya dengan memberikan dia sebuah kulkas yang hanyut untuk ia pegangi
-
“Wah, Kak iki luar biasa produktifnya ya. Baru sepuluh hari nikah langsung dapat 30 anak”,
-
Ya Allah cukupkan bencana dan bala yang pernah engkau turunkan dari langit
-
”Bek Tuwoe Kasembahnyang Hai Aneuk ‘ bek tuwoe kasembahnyang hai aneuk “
-
Selama berlarian tidak ada sepatah katapun yang keluar dari mulut saya maupun anak-anak saya.
-
Kupersembahkan gelar sarjana ini untukmu Ibu sembari selalu mendoakanmu di setiap usai shalatku.
-
Allah masih melindunginya, bunda dibawa ombak sampai kelaut di tengah laut bunda sempat ditolong oleh marinir yang menjaga kapal perang
-
menit-menit berlalu perlahan goncangan itu lenyap tetapi seketika gemuruh ombak maut datang memporak-porandakan bumi Aceh
-
(Nak! Pulanglah, ayah sudah tua, adikmu membutuhkan bimbinganmu.)
-
Baunya sangat wangi, aku terharu sekali melihat mayat gadis yang kutaksir berumur 20 tahun-an
-
Air laut naik,.....air laut naik...............air laut naik di Sigli!
-
Di saat itulah saya kembali teringat pesan kakak saya lewat telepon tentang shalat sunat fajar
-
“anek dayah plung……ie laot ka diek “ teriak seorang warga memperingati kami. Apa maksudnya? Bingung…..gelisah…..bertanya-tanya……
-
Saya hanya melihat lambaian dan tangisan terakhir dari bunda saya
-
tiba-tiba ada yang datang membawakan beberapa butir kelapa muda, sambil terus berucap Allah Allah Allah...
-
Tidak pernah sedikit pun terlintas dalam benak dan pikiran saya sebelumnya bahwa hari tersebut ternyata menjadi momen terakhir kebersamaan kami
-
Tsunami menghapus itu semua dan membuatnya menjadi kenangan..
-
Tak ada tanda-tanda mereka di sana, bahkan jenazahnya pun tidak ada jejaknya.
-
sekelompok burung camar yang berjumlah banyak berduyun – duyun terbang dari arah lautan menuju daratan
-
Sedangkan orang yang tidak terkena gelombang tsunami tersebut dengan senang dan bahagianya mendapatkan bantuan rumah
-
Masyarakat Aceh seharusnya menyadari ini semua merupakan sebuah teguran dan Allah SWT
-
Tapi setelah bencana itu, orang-orang bukan malah sadar, tapi sebagaimana kita lihat sekarang
-
Ibu berkata, Ini acara terakhir yang ibu hadiahkan untukmu
© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved