Abrasi Krueng Kiran
Termakan Abrasi Krueng Kiran, Rumah Nasir Thalib Nyaris Roboh ke Sungai
Pondasi rumah tersebut letak berangsur-angsur semakin dekat dengan bibir sungai (krueng) Kiran, sehingga Nasir sekelurga terpaksa harus pindah ke tem
Penulis: Abdullah Gani | Editor: Ansari Hasyim
Laporan Abdullah Gani I Pidie Jaya
SERAMBINEWS,COM.MEUREUDU - Rumah milik M Nasir Abdul Muthalib, warga Gampong Drien Bungong Kecamatan Bandardua, Pidie Jaya, kini nyaris roboh ke sungai.
Pondasi rumah tersebut letak berangsur-angsur semakin dekat dengan bibir sungai (krueng) Kiran, sehingga Nasir sekelurga terpaksa harus pindah ke tempat lain.
Kepada Serambinews,com, ayah empat anak ini menceritakan kilas balik persoalan yang dialami sekitar 3 tahun silam.
Awal 2017 lalu, sebut Nasir, ia sekeluarga eksodus dari rumah yang baru saja dibangun.
Pasalnya, adalah akibat semakin mengganasnya daerah aliran sungai (DAS) Krueng Kiran yang saat diguyur hujan deras disusul banjir menghantam tebing sehingga lambat laun tersisa satu meter lagi dari tapak bangunan.
Selain memboyong semua perabotan rumah juga ikut membongkar atap. Lalu keluarga tersebut tinggal di bengkel tempat usahanya yang berada pinggiran jalan Nasional Banda Aceh-Medan juga masih dalam kawasan Drien Bungong.
Nasir mengaku terpaksa harus pindah karena terus dibayangi kemungkinan terjadi musibah robohnya rumah bersama amblasnya tebing sungai.
• HIV/AIDS Bunuh 16 Warga Lhokseumawe, Hingga Kini Tercatat 66 Kasus, Ini Cara Mencegahnya Sejak Dini
• Pelabuhan Internasional Tamiang akan Menjamin Produk Makanan Lebih Sehat
• 4.158 CPNS Abdya Lulus Seleksi Administrasi, Pelamar Tak Lulus Bisa Lakukan Hal ini
• Perwakilan Enam Kecamatan Ikut Turnamen Bulutangkis Se-Kabupaten Bireuen
Ditambahkan, untuk membangun tempat tinggal lain, itu seperti kata pepatah "jauh panggang dengan api".
Sekedar memenuhi kebutuhan sehari-hari saja selama ini rasanya sudah sangat bersyukur.
Dengan kata lain, membangun rumah baru itu hanya mimpi. Bukhari, salah seorang tokoh masyarakat Drien Bungong kepada Serambinews.com membenarkan, kehidupan keluarga tersebut dalam beberapa tahun terakhir tergolong sulit.
Rumahnya nyaris roboh ke sungai. Bukhari juga berharap adanya perhatian pemerintah untuk membangun tebing agar terhindar dari malapetaka bagi rumah lainnya di gampong tersebut.(*)