Sawah Baru
Pemkab Aceh Tamiang Optimis Cetak Sawah Baru Selesai Tahun Ini
Optimisme ini disampaikan Kadis Pertanian, Perkebunan dan Peternakan Aceh Tamiang, Yunus setelah melihat progres pengerjaan yang berjalan sesuai renca
Penulis: Rahmad Wiguna | Editor: Ansari Hasyim
Laporan Rahmad Wiguna | Aceh Tamiang
SERAMBINEWS.COM, KUALASIMAPANG - Pemkab Aceh Tamiang optimis pengerjaan cetak sawah seluas 290 hektare bisa diselesaikan sebelum tahun 2019 berakhir.
Optimisme ini disampaikan Kadis Pertanian, Perkebunan dan Peternakan Aceh Tamiang, Yunus setelah melihat progres pengerjaan yang berjalan sesuai rencana.
“Ini terus dikerjakan dan Desember ini kita berkeyakinan bisa diselesaikan,” kata Yunus, Senin (16/12/2019).
Hamparan sawah baru seluas 290 hektare ini tersebar di tiga kecamatan, masing-masing di Kecamatan Tenggulun seluas 212,49 hektare yang terletak di Kampung Tenggulun, selanjutnya Kecamatan Karangbaru seluas 50,92 hektare tersebar di tiga kampung, Alurbamban, Sukajadi Payabujuk dan Bukitkeranji, terakhir di Kecamatan Bendahara 26,59 hektare yang meliputi Kampung Marlempang dan Balai.
Yunus berharap keberadaan sawah baru ini bisa menciptakan ketahanan pangan, khususnya di masa-masa sulit. Diketahui di salah satu daerah yang dijadikan titik cetak sawah kerap dilanda banjir.
“Kita berharap ketika terjadi kondisi yang tidak diharapkan, tidak terjadi krisis pangan. Tercipta ketahanan pangan melalui program cetak sawah ini,” jelasnya.
Dalam program ini Pemkab Aceh Tamiang menggandeng Kodim 0117/Atam yang membantu menyediakan areal sawah baru.
Dandim 0117/Atam Letkol Deki Rayusyah Putr
• Survei Kemenag Tempatkan Aceh Rangking Terbawah Toleransi Beragama, Begini Reaksi Pendeta Idaman
• Lazismu Antar Bantuan untuk Korban Kebakaran di Lapang Johan Pahlawan
• Lazismu Antar Bantuan untuk Korban Kebakaran di Lapang Johan Pahlawan
a yang ditemui terpisah mengaku baru-baru ini dia meninjau progres pengerjaan di Kampung Tenggulun, Kecamatan Tenggulun.
Dari amatannya langsung, Deki sependapat dengan Yunus kalau pengerjaan cetak sawah bisa diselesaikan sesuai target.
Dia berharap masyarakat mendukung program ini karena memiliki keuntungan yang sangat besar.
"Dampaknya sangat besar karena akan membangkitkan ekonomi rakyat," kata dia.
Bupati Aceh Tamiang H Mursil sempat menjelaskan program cetak sawah ini merupakan program pemerintah pusat yang sudah digagas sejak 1985. Namun atas berbagai alasan terjadi kendala dan baru kembali dilanjutkan tahun ini.
"Alhamdulillah kampung kita terpilih. Ini sebuah keuntungan, karena kenyataannya kelapa sawit saat ini sudah tidak bisa diandalkan," kata Mursil.
Isu negatif yang dilontarkan Eropa mengenai kelapa sawit membuat harga tidak stabil. Mursil pun memberikan sedikit ilustrasi kepada masyarakat kalau keuntungan yang diperoleh dari persawahan padi lebih menggiurkan dibanding sawit.(*)