Banda Aceh
UIN Ar-Raniry Sambut Mahasiswa Baru Internasional, Perkenalkan Kehidupan di Aceh dan Perkuliahan
Para mahasiswa internasional tidak hanya diperkenalkan pada dunia perkuliahan, mereka juga diajak menelusuri kehidupan di Aceh...
Penulis: Sara Masroni | Editor: Eddy Fitriadi
Laporan Sara Masroni | Banda Aceh
SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - UIN Ar-Raniry melalui UPT Pusat Layanan Internasional (International Office) menyambut mahasiswa internasional asal Malaysia dan Thailand di Bandara Internasional Sultan Iskandar Muda (SIM) pada Selasa (23/9/2025) dan berlanjut dengan kegiatan city tour dan orientasi akademik hingga Kamis (25/9/2025).
Para mahasiswa internasional tidak hanya diperkenalkan pada dunia perkuliahan, mereka juga diajak menelusuri kehidupan di Aceh mulai dari gedung lembaga bahasa, kantor imigrasi, bank, kantor polisi, hingga simbol-simbol yang merekam sejarah panjang masyarakat, seperti Masjid Raya Baiturrahman dan Museum Tsunami yang penuh makna. Semua itu menjadi jendela pertama untuk memahami Aceh sebagai bumi syariah.
Rektor UIN Ar-Raniry, Prof Mujiburrahman saat membuka kegiatan orientasi menyampaikan, terima kasih telah memilih kampus tersebut dalam menimba ilmu.
“Selamat datang dan belajarlah dengan baik di sini. Ikutilah adat istiadat masyarakat setempat, serta arahan dari UPT Pusat Layanan Internasional agar proses pendidikan berjalan lancar,” pesan Prof Mujiburrahman.
Kehadiran mahasiswa internasional memberi nilai tambah bagi mahasiswa lokal UIN Ar-Raniry. Interaksi lintas budaya membuka ruang pertukaran pengetahuan, memperluas perspektif global, sekaligus memperkaya pemahaman akan kearifan budaya.
Hari-hari orientasi juga dipenuhi beragam kegiatan seperti pengenalan layanan kampus, pertemuan dengan pimpinan-pimpinan kampus, mahasiswa volunteer (IOV), asosiasi pelajar Malaysia dan Thailand, pemaparan sistem akademik, hingga sesi informasi tentang layanan imigrasi dan perlindungan mahasiswa internasional. Semua dirancang agar mahasiswa internasional merasa aman, nyaman, dan mampu beradaptasi dengan lingkungan baru.
Baca juga: Kuliah Umum di UIN Ar-Raniry, Wamenag RI: Pendidikan Jadi Kunci Hadapi Teknologi Canggih dan Era AI
Di balik agenda yang padat, terselip kisah-kisah pribadi yang menyentuh hati. Daniel Iskandar, mahasiswa asal Malaysia, berbagi kesannya setelah melihat ke beberapa tempat bersejarah.
“Saya melihat banyak sejarah penting di Banda Aceh, khususnya tentang tsunami. Semoga keberadaan saya di UIN Ar-Raniry menjadi kesempatan untuk belajar, menambah ilmu, dan menjadi insan yang baik seperti masyarakat Aceh,” ungkapnya.
Sementara Kasfurohman, mahasiswa asal Thailand menyampaikan rasa bahagianya. “Hari ini begitu penuh ilmu dan kegembiraan. Dari pagi hingga sore, saya merasa sangat bahagia,” tuturnya.(*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.