Cut Rianda Zuhra
Susah Untuk Bisa Akting Menangis
GADIS manis kelahiran Matang Glumpang Dua, 13 November 1996 itu bernama lengkap Cut Rianda Zuhra

GADIS manis kelahiran Matang Glumpang Dua, 13 November 1996 itu bernama lengkap Cut Rianda Zuhra. Ia merupakan salah satu peserta pada Liga Dangdut Indonesia (LIDA) 2 yang disiarkan oleh Indosiar.
Saat mengikuti ajang pencarian bakat penyanyi dangdut, pemilik nama panggilan Cut atau Zuhra ini berhasil mengharumkan nama Aceh di tingkat nasional dengan memperoleh peringkat ke-6. Sejak itu, ia mulai terikat kontrak dengan televisi swasta tersebut dan sebuah manajemen di Jakarta.
Ketika ditemui disela mengisi acara Fun Bike dan Fun Walk Pertamina yang bekerja sama dengan Harian Serambi Indonesia di Lapangan Blangpadang, Banda Aceh, Minggu (15/12/2019), Cut Zuhra dengan senang hati berbagi tentang kesibukannya selama ini.
"Selama ini stay di Jakarta, sekarang pulang sebentar ke Aceh untuk selesain kuliah. Insya Allah 21 Desember nanti wisuda," kata Cut Zuhra yang menempuh pendidikan S1-nya di Jurusan Teknik Informatika, Universitas Al Muslim, Bireuen.
Ia menuturkan, sekarang ini ini lebih banyak mengisi acara off air. Namun pada bulan Januari nanti ia pun sudah ada jadwal on air di Jakarta. Selain disibukkan dengan kegiatan menyanyi, ia juga disibukkan dengan kegiatan syuting FTV.
Sudah ada tiga FTV yang dibintanginya yang disiarkan oleh Indosiar, yaitu: ‘Pintu Berkah Ku Gapai Ridhamu Dengan Bismillah’, ‘Duka Ibu Petani Tomat yang Berjuang Mewujudkan Mimpinya’, dan ‘Duka Gadis Penjual Juz Amma Mengasuh Anak yang Terbuang’.
"Ketiga FTV itu Cut sering dapat peran menangis, dan itu menjadi bagian tersulit untuk menangis, karena Cut susah nangis. Jadi itu tantangannya, mungkin sutradara lihat karakter Cut cocok untuk dapat peran suka-suka nangis, tapi susah untuk nangis," kata Cut Zuhra tersenyum menceritakan pengalamannya tersebut.
Agar penampilannya sempurna dalam memerankan karakter yang dipercayakannya itu, ia mengingat hal-hal yang membuatnya sedih, seperti mengingat orang tua yang jauh darinya, dan hal lain. Selebihnya, emosi yang ada di dalam dikeluarkan dengan maksimal agar aktingnya terlihat sempurna.
Ketika ditanya akan lebih memilih menyanyi atau akting dalam karirnya ke depan, ia menjawab apabila bisa kedua-duanya. "Kalau boleh dua-duanya menyanyi dan akting," ujar Cut.
Berbicara tentang menyanyi, ternyata Cut Zuhra pernah tidak diizinkan lagi untuk mengikuti lomba. Hal itu karena ia terlalu sering meraih juara I dalam setiap lomba menyanyi yang ia ikuti. "Mulai ikut lomba kelas lima SD, pas ikut menang juara satu. Kemudian ikut lagi dan juara satu, karena mungkin orang Bireuen bosan karena Cut selalu juara satu, akhirnya enggak boleh lagi ikut lomba, dan paling dijadikan sebagai bintang tamu," kata Cut Zuhra tersenyum hingga memperlihatkan sederet gigi putihnya.
Meski ia memiliki berbagai prestasi di bidang menyanyi sejak kecil, hal itu tidak membuatnya melupakan pendidikannya. Ia sengaja pulang ke Aceh dari Jakarta untuk menyelesaikan skripsinya, agar segera diwisuda.
"Kata Papa harus selesaikan kuliahnya dulu, kalau sudah selesai baru fokus menyanyi. Pendidikan itu sangat penting karena kemana pun kita pergi, pasti akan ditanya pendidikan kita. Enggak mungkin ditanya anak siapa. Jadi kalau kita punya pendidikan, pekerjaan juga mudah didapat. Jadi pendidikan itu harus yang utama," ujar Cut Rianda Zuhra yang sudah memiliki empat single ini.(mawaddatul husna)