Pembunuh Wanita di Gunung Paro
Agar tak Dicurigai, Tersangka Tutupi Mayat Baliana Sirait Pakai Mantel Hujan dan Seprai
Bukan hanya kepala, tersangka CM juga memukul kaki, pinggang dan dada korban, sehingga darah pun bercucuran.
Penulis: Misran Asri | Editor: Yusmadi
Laporan Misran Asri | Banda Aceh
SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Tersangka CM (43), warga salah satu gampong di Kecamatan Darul Imarah, Aceh Besar dan teman prianya YU alias Nadi (48), asal Sabang mengaku memukuli kepala Baliana Sirait (55) yang ditemukan meninggal di kawasan Leupung, Aceh Besar, Selasa (10/13/2019) lalu, berkali-kali.
Bukan hanya kepala, tersangka CM juga memukul kaki, pinggang dan dada korban, sehingga darah pun bercucuran.
Lalu untuk memastikan korban Baliana Sirait, sudah meninggal dunia pada waktu pembunuhan itu terjadi, pada Rabu (4/12/2019) siang, tersangka YU, teman pria CM ini, menjerat leher korban dengan seutas kawat yang sudah dipersiapkan sebelumnya.
Setelah betul-betul memastikan korban sudah tak bernyawa, baru kedua tersangka mengangkat jasad wanita itu ke dalam becak yang dipinjam oleh CM dari seorang rekannya.
Lalu mayat Baliana itu pun dibawa menggunakan becak penumpang tersebut ke kawasan Gunung Paro, Kecamatan Leupung, Aceh Besar, setelah ditutupi menggunakan mantel hujan serta kain sprai.
Untuk menghindari perhatian orang, kedua tersangka ini pun membawa mayat wanita tersebut melewati jalur pegunungan Glee Taron, Mata Ie yang tembus ke Simpang Keude Bieng, Kecamatan Lhoknga, Aceh Besar.
Bukan hanya jasad Baliana, tapi tersangka juga ikut membawa serta sepeda motor Honda Revo BL 6269 JH milik korban ke kawasan Gunung Paro dan kendaraan roda dua itu ditinggalkan di sana yang terpaut jarak sekitar 1 kilometer dari jasad korban ditemukan pada Selasa (10/12/2019) lalu.
Demikian diungkapkan Kapolresta Banda Aceh, Kombes Pol Trisno Riyanto SH, didampingi Kasat Reskrim AKP M Taufiq SIK, dan Kasat Reskrim Polres Aceh Besar, Iptu Yoga Panji Prasetyo SIK, saat menggelar konferensi pers, Kamis (19/12/2019) di Mapolresta Banda Aceh.
“Pembunuhan itu sudah direncanakan kedua tersangka CM dan rekannya YU alias Nadi,” tegas Kombes Trisno.
Menurut Kapolresta, perencanaan pembunuhan tersebut diketahui dari keterangan yang disampaikan kedua tersangka pascapenangkapan keduanya yang dilakukan oleh tim gabungan Polresta dan Polres Aceh Besar serta dibantu Polda Aceh.
Untuk kronologis awalnya, lanjut Trisno, dimana pada Rabu (4/12/2019) siang itu, wanita CM sengaja menelpon Baliana Sirait dan meminta korban untuk datang ke rumahnya.
Ternyata di rumah tersangka CM, sudah standby teman spesialnya YU alias Nadi, yang sembunyi di dalam kamar rumah CM.
Begitu korban tiba di rumah tersangka, pelaku CM pun meminta korban Baliana masuk dan keduanya terlibat pembicaraan.
Tanpa sepengetahuan korban, tersangka CM pun bangun dari tempat duduknya.