Situs Perhajian Indonesia

Situs Perhajian Pertama Indonesia Ada di Pulau Rubiah Sabang, Begini Kondisinya Saat Ini

Dari fasilitas inilah para jamaah calon haji dari seluruh daerah di Indonesia berangkat menuju Tanah Suci menggunakan kapal laut.

Penulis: Masrizal Bin Zairi | Editor: Taufik Hidayat
DOK KEMENAG SABANG
Pegawai Kemenag Sabang bersama masyarakat Gampong Iboih, melaksanakan gotong royong membersihkan Kompleks Gedung Karantina Haji Peninggalan Belanda yang berada di Pulau Rubiah, Kamis (19/12/2019). 

Laporan Masrizal | Sabang

SERAMBINEWS.COM, SABANG – Sebuah bangunan khas kolonial yang berfungsi sebagai tempat karantina/dikumpulkannya calon jamaah haji dari Indonesia, masih berdiri di sebuah pulau kecil di gugusan Pulau Weh, tepatnya di Pulau Rubiah, Gampong Iboih, Kecamatan Sukakarya, di Teluk Sabang.

Dari fasilitas embarkasi inilah para calon jamaah haji dari seluruh daerah di Indonesia berangkat menuju Tanah Suci menggunakan kapal laut.

Situs ini berada tak jauh dari makam Tgk Rubiah yang kemudian ditabalkan namanya sebagai nama pulau tersebut. 

Kondisi bangunan itu saat ini terlihat kurang terawat karena memang tak lagi digunakan seperti fungsinya dulu.

Dalam rangka memperingati Hari Amal Bakti (HAB) ke-74 tahun 2019, Kamis (19/12/2019), pegawai Kantor Kementerian Agama Kota Sabang bersama masyarakat Gampong Iboih, melaksanakan gotong royong membersihkan Kompleks Gedung Karantina Haji Pertama di Indonesia peninggalan Belanda itu.

Kegiatan ini diikuti oleh seluruh pegawai dan pramubakti di lingkungan Kantor Kemenag Sabang, KUA dan Madrasah, 

Kepala Kantor Kemenag Sabang, Drs H Marzuki menyampaikan, alasan pihaknya melakukan gotong royong di gedung karantina haji peninggalan Belanda tersebut karena lokasi itu merupakan situs sejarah tentang proses keberangkatan haji di masa kolonial Belanda.

Ketua panitia kegiatan HAB ke-74, Zainuddin SAg menambahkan selain untuk menjaga peninggalan sejarah di Kota Sabang, gotong royong itu dilakukan juga membawa pesan agar semua pihak berani menjaga situs sejarah yang bernilai bagi anak bangsa.

“Dari jumlah sampah terkumpul menunjukkan masih kurangnya kepedulian masyarakat kita dan wisatawan yang berkunjung ke sini. Kita berharap masyarakat sadar untuk menjaga gedung peninggalan sejarah yang merekam jejak perjalanan perhajian bangsa ini,” kata Zainuddin.

Tokoh masyarakat Gampong Iboih, Tgk Abdul Kadir memberikan apresiasi kerpada Kemenag Sabang dalam upaya membersihkan dan melestarikan situs karantina haji di pulau Rubiah.(*)

Kenapa Banyak Ular Kobra di Pemukiman Warga di Indonesia Akhir-akhir Ini? Ternyata Ini Penyebabnya

Kisah Bocah Fazzilun Terkurung di Kerangkeng Kayu, Ini Kata Kadis Sosial Aceh Barat

10 Peristiwa Pembunuhan Sadis yang Menggemparkan Publik Aceh Sepanjang 2019

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved