Gajah Liar

Kawanan Gajah Liar Kembali Berkeliaran di Negeri Antara, Reje Kampung Minta Tambah Alat Berat

Kawanan gajah liar itu memasuki Kampung Negeri Anatara dari arah Dusun Jalong Kampung Blang Rakal, Kecamatan Pintu Rime Gayo, Kabupaten Bener Meriah,

Penulis: Budi Fatria | Editor: Ansari Hasyim
Foto Dok CRU Das Peusangan.
Tim BKSDA Aceh menurunkan tiga ekor gajah jinak untuk menghalau puluhan gajah liar yang mendiami kawasan Pintu Rime Gayo, Bener Meriah, Minggu (1/12/2019). Foto Dok CRU Das Peusangan. 

Laporan Budi Fatria I Bener Meriah

SERAMBINEWS.COM, REDELONG - Kawanan gajah liar kembali memasuki permukiman warga di Kampung Negeri Antara, Kecamatan Pintu Rime Gayo, Kabupaten Bener Meriah, Kamis (19/12/2019) pagi.

Reje Kampung Negeri Antara, Riskanadi, kepada Serambinews.com, Jumat (20/12/2019) malam, mengatakan saat ini kawanan gajah liar kembali memasuki perkampungan warga Negeri Antara, Kecamatan Pintu Rime Gayo, Kabupaten Bener Meriah.

Kawanan gajah liar itu memasuki Kampung Negeri Anatara dari arah Dusun Jalong Kampung Blang Rakal, Kecamatan Pintu Rime Gayo, Kabupaten Bener Meriah, serta dari arah Desa Sukatani, Kecamatan Juli, Kabupaten Bireuen.

“Ada dua jalur yang dilintasi kawanan gajah liar saat ini, satu kelompok sekitar 10 ekor dari arah Jalong Kampung Blang Rakal dan kelompok ke dua ada sekitar 22 ekor dari arah Desa Sukatani, Kabupaten Bireuen”, ujar Riskanadi.

KM Tailana Kesulitan Sandar, Bupati Aceh Singkil: Sedot Alur Pelayaran Anak Laut

BREAKING NEWS - Tiga Remaja Putri Tumbang Disambar Petir di Subulussalam

VIRAL Video Balita Tangisi Jenazah Ibu, Ini Cerita Sebenarnya, Sang Ayah Ungkap Kondisi Si Anak

Lanjut Riskanadi, saat ini yang melakukan penggiringan gajah liar adalah masyarakat, sedangkan tim delapan tugasnya telah selesai.

Sedangkan tim dari CRU Das Peusangan menurut Riskanadi saat ini tidak melakukan penggiringan gajah liar.

“Sekarang ini terpaksa masyarakat yang melakukan penggiringan gajah liar tersebut,” kata Riskanadi.

Ia menambahkan, pihaknya melakukan penggiringan kawanan gajah liar supaya menjauh dari perkampungan warga, karena jalur keluar masuk gajah liar belum selesai dikerjakan.

Dalam dua hari ini, sebut Riskanadi kawanan gajah liar kembali merusak tanaman kebun milik warga Negeri Antara.

Riskanadi mengharapkan, pemerintah untuk menurunkan alat berat seperti yang dijanjikan sebanyak tiga unit, ini baru satu unit alat berat diturunkan.

“Janjinya akan diturunkan tiga unit alat berat supaya cepat dikerjakan pembuatan bariel gajah,” sebut Riskanadi.

Kalau alat beratnya hanya satu unit, kemungkinan ini akan selesai selama empat bulan, karena penggalian parit (bariel) gajah ada tiga titik.

Titik bareil gajah yang akan dikerjakan, di antaranya titik Jalong ke arah Sayeung kurang lebih ada sekitar 2.500 meter, dan titik Sayeung 4.000 meter, serta titik Km 36 ada 3.500 meter.

“Untuk saat ini, baru titik Sayeung yang lagi di kerjakan, sementara yang dua titik lagi belum dikerjakan,” beber Riskanadi.

"Kami sangat mengharapkan kepada Pemerintah Daerah maupun Pemerintah Provinsi, dan Pemerintah Pusat, agar serius menangani konflik gajah liar ini, jangan tunggu lebih banyak lagi korban harta benda masyarakat," ujarnya.

“Kami sudah sembilan hari jaga siang dan malam untuk mengamankan perkampungan dari amukan kawanan gajah liar, selain itu juga masyarakat saat ini sangat kekurangan mercon untuk bekal sebagai penghalau kawanan gajah liar,” sebut Riskanadi.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved