Kisah Fitri, Pemulung yang Punya Hobi Makan Beling, Keluarga Sediakan Pecahan Kaca untuk Cemilan

Saat memakan beling, Fitri mengaku selalu tak sadar. Ingatannya seolah hilang begitu saja usai badannya terasa panas sekali.

Editor: Amirullah
Tribun Jakarta
Fitriyani punya kebiasaan makan beling sejak remaja dan bertahan hingga sekarang. 

Mulai dari orang pintar di Kalimantan hingga orang pintar di Pulau Jawa.

"Saya sudah coba obati. Kata yang ngobatin sosok ini sudah terlanjur menyatu dengan darah. Jadi susah disembuhkan," jelasnya.

Kendati demikian, Fitri menjamin jika dia tak membahayakan orang lain.

Selama ini ketika kumat, Fitri hanya menginginkan beling saja.

"Orang-orang di sekitar saya sudah mengerti kondisi saya."

"Sehingga di rumah juga menyediakan beling atau bohlam lampu untuk saya," ungkap dia.

Pada tahun 2012 lalu, Fitri memutuskan merantau ke Jakarta dan sampai akhirnya menjadi pemulung.

Di awal menjadi pemulung dan tinggal di lapak bosnya di Kampung Sumur, Jakarta Timur, kebiasaan aneh Fitri kumat.

"Pas di Jakarta kumat lagi. Awal di sini kan enggak ada yang tahu saya seperti ini," katanya.

Akibat suhu badannya sudah terlalu panas, Fitri mengatakan harus mengambil bohlam tetangganya.

"Sudah enggak tahan waktu itu mau makan beling, akhirnya ada bohlam tetangga ya saya ambil itu."

"Saya makan bohlam lampu milik tetangga yang masih terpasang," lanjutnya.

Setelah tersadar, Fitri pun menjelaskan ke tetangganya perihal keanehan yang dialaminya.

"Alhamdulillah tetangga saya mengerti. Makanya saat ini di rumah sudah disediakan beling agar kejadian serupa tak terulang lagi," tandasnya.

Tergiur Gemerlap Ibu Kota

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved