2 WNI yang Disandera Kelompok Abu Sayyaf Berhasil Dibebaskan, Baku Tembak Tewaskan Militer Filipina

Kedua WNI tersebut diculik sekitar September 2019 lalu ketika sedang mencari ikan di perairan Lahad Datu, Malaysia.

Editor: Faisal Zamzami
Screengrab from The Star
Ketiga nelayan Indonesia ketika dihadapkan dalam rekaman video yang dirilis Abu Sayyaf pekan lalu. Ketiganya ditangkap September lalu, di mana Abu Sayyaf meminta tebusan Rp 8 miliar. (Screengrab from The Star) 

"Jangan ada kompromi dong sama hijacker (pembajak)," kata Syarief di DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (10/12/2019).

Sebab, Syarief menilai kejadian serupa sering dialami Indonesia. Oleh karena itu, dia mengatakan pemerintah semestinya mulai evaluasi diri.

"Kok kayanya berulang-ulang saja tuh. Kalau berulang-ulang ya harus dievaluasi, kenapa kok bisa berulang, iya kan," ujarnya.

Dia menduga ada celah-celah yang belum terpantau pemerintah sehingga peristiwa penyanderaan terhadap WNI dapat terjadi.

Syarief sekali lagi menekankan agar pemerintah tidak begitu saja menuruti kelompok Abu Sayyaf untuk melepaskan ketiga sandera WNI tersebut.

"Mungkin di mana celah yang kurang termonitor. Dan mungkin betuk kerja samanya juga yang harus juga dievaluasi. Jangan kompromi lah," kata Syarief.

Crosser Ripaldo Prangke Juara Umum Kejurda Grasstrack IMI Aceh di Bener Meriah

Mahasiswi yang Ditemukan Tergantung di Kamar Kos Tinggalkan Surat Wasiat, Ini Isi Suratnya

18 Tim Meriahkan Turnamen Volly Ball KNPI Abdya Cup, Ini Harapan Wabup

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Pembebasan 2 WNI dari Kelompok Abu Sayyaf Didahului Baku Tembak"

Penulis : Deti Mega Purnamasari

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved