Berita Pidie Jaya

Dua Abang dan Adik Korban Tsunami dari Kajhu Aceh Besar yang Terlupakan, Kini Tinggal di Pidie Jaya

Kini keduanya tinggal di rumah Makcik mereka di Gampong Rhieng Krueng, Kecamatan Meureudu, Pidie Jaya.

Penulis: Abdullah Gani | Editor: Mursal Ismail
SERAMBINEWS.COM/ABDULLAH GANI
M Yasir Muhammad (kiri) dan abangnya Wahyu Muhammad 

Kini keduanya tinggal di rumah Makcik mereka di Gampong Rhieng Krueng, Kecamatan Meureudu, Pidie Jaya.

Laporan Abdullah Gani | Pidie Jaya

SERAMBINEWS,COM, MEUREUDU - Wahyu Muhammad (36) dan M Yasir Muhammad (25) dua abang dan adik kandung, korban gempa dan tsunami Aceh yang terjadi 15 tahun silam tepatnya 26 Desember 2004. 

Kini keduanya tinggal di rumah Makcik mereka di Gampong Rhieng Krueng, Kecamatan Meureudu, Pidie Jaya.

Jauh sebelum musibah dahsyat itu terjadi, mereka bersama kedua orangtuanya serta beberapa adiknya menetap di Gampong Kajhu, Kecamatan Baitussalam, Aceh Besar.

Ditemui Serambinews,com di sebuah rumah bantuan di Rhieng Krueng, Kecamatan Meureudu, Pidie Jaya, Yasir mengisahkan kilas balik mereka dalam gempa dan tsunami pada Minggu, 26 Desember 2004 itu.

Menurut Yasir, beberapa saat sebelum musibah itu terjadi, sebagaimana biasa, Minggu pagi ia bersama kedua orangtuanya, yaitu Muhammad dan Mariana serta lima bersaudara lainnya masih di rumah.

Peringati Tsunami, Nelayan Abdya tak Melaut, Di Lhok Pawoh Manggeng Kenduri Yatim

Kebakaran Hanguskan 3 Hektare Kebun Sere Warga di Blangpegayon Gayo Lues

Pasca Ditangkap Pelaku Sindikat Kawin Kontrak, Bupati Bogor juga Akan Tertibkan Plang Tulisan Arab

Yasir menyebutkan kelima adik dan abangnya, yaitu Nana, Maimun, Misbah, Muntazar, dan Maisara masih di rumah mereka di Kajhu.

Tiba-tiba orang lalu lalang dan sebagian berlarian dekat rumah mereka sambil berteriak air laut naik.

Spontan Yasir bersama adik, abang, kakak serta kedua orangtuanya juga ikut lari.

Dalam hitungan menit, air dengan cepat menerpa pemukiman dan semua pada bingung atau kucar kacir berlarian ke berbagai arah.

Saat itulah keluarga tersebut lari terpencar-pencar menyelamatkan diri dari kepungan air yang sangat dahsyat.

Melihat ada sebatang pohon kelapa, Yasir naik untuk menyelamatkan diri, sehingga ia hanyut dibawa air itu hingga ke Desa Tanjong, Kecamatan Darussalam, Aceh Besar.

Beberapa jam kemudian, melihat air mulai surut, Yasir yang kebetulan di pohon kelapa yang sama bersama seorang lainnya bergegas turun. 

Dibantu oleh seseorang, lalu Yasir dibawa pulang ke Blang Bintang dan tinggal di rumah tersebut selama sepekan.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved