Berita Aceh Besar
Kantor Camat Montasik Dirusak Massa, Ini Penjelasan Camat Sampai Status Diupload di Media Sosial
perusakan Kantor Camat Montasik dilatarbelakangi oleh kasus tapal batas yang terlibat Gampong Atong, Kecamatan Montasik dan Data Makmur, Aceh Besar
Penulis: Misran Asri | Editor: Muhammad Hadi
Laporan Misran Asri | Aceh Besar
SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Perusakan Kantor Camat Montasik, Aceh Besar, disesalkan oleh Edwar, selaku pemimpin di kecamatan itu.
Pasalnya, perusakan Kantor Camat Montasik dilatarbelakangi oleh kasus tapal batas yang terlibat Gampong Atong, Kecamatan Montasik dan Data Makmur, Kecamatan Blangbintang, Aceh Besar.
“Hal yang kami sesalkan, karena saat ini kami sedang gencar-gencarnya menyelesaikan persoalan tapal batas antara Gampong Atong, Kecamatan Montasik dan Data Makmur, Kecamatan Blangbintang, Aceh Besar,” sebut Edwar SKM, kepada Serambinews.com, Rabu (25/12/2019).
• Anak Ini Meninggal Dalam Pelukan Ibunya, Dikeroyok dan Ditusuk di Lokasi Pesta
Bahkan sebutnya, Jumat ini, 27 Deseember 2019, Muspika Montasik dan Muspika Blangbintang serta para keuchik di dua gampong itu ingin menggelar rapat kembali, untuk menyelesaikan kasus tapal batas tersebut.
Namun, dengan perusakan kantor camat itu, dirinya mengaku tidak tahu harus berbuat apa.
“Kecuali selama ini kami berdiam diri, tidak melakukan langkah penyelesaian apapun.
Tapi, selama ini, pertemuan untuk menyelesaikan hal itu sudah sering kami duduk, di kantor camat, masjid serta beberapa kali pertemuan,” sebutnya.
• Mengenang Tsunami Aceh, Jasad Tidak Bertemu, Rumah Pun Belum Dapat
Ia pun mengaku saat perusakan kantor camat yang dilakukan oleh massa di salah satu gampong di Montasik itu, dirinya membuka acara TP PKK di gedung Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Aceh Besar, di Kecamatan Ingin Jaya, Aceh Besar.
Camat Montasik ini, saat acara pelatihan di Desranasda Aceh Besar itu sedang berlangsung, dirinya ditelpon untuk kembali ke Kantor Camat Montasik.
“Saya sempat memberikan penjelasan, masalah itu kan bisa kita bicarakan kembali malam-malam, apalagi saya memang asli Montasik, setiap saat ketemu.
Tapi, karena dipaksa untuk kembali, saya akhirnya putuskan kembali ke Montasik,” sebutnya.
• VIDEO - Dibangun Setelah Gempa dan Tsunami Aceh 26 Desember 2004, Begini Kondisi Escape Building
Tapi, yang membuat dirinya kecewa, di dalam perjalanan ke Kantor Camat Montasik, dirinya sudah mendapat kabar massa beringas telah menghancurkan belasan pot-pot bunga, kaca pintu masuk ke kantor, sejumlah kaca dan jendela kantor serta papan pengumuman.
“Saya merasa heran dengan tindakan massa yang lakukan perusakan.
Menyikapi hal ini saya sudah menyampaikan ke Kapolsek agar orang yang mengerahkan massa ini dan melakukan perusakan kantor camat agar bertanggung jawab,” ujar Edwar.
Ia pun mengakui saat ini Atong, desa di Kecamatan Montasik dengan Gampong Data Makmur, di Kecamatan Blangbintang, sedang ada persoalan tapal batas.
Bahkan pihaknya bersama Danramil dan Kapolsek terus berusaha menyelesaikan kasus tersebut.
“Menyelesaikan tapal batas itu kan tidak semudah membalikkan telapak tangan. Tapi, semuanya butuh kesabaran, serta kesungguhan bersama-sama.
Selain rapat, termasuk dengan peta-peta serta BIG, kami mencoba melihat batas-batas tersebut dan itu usaha keras untuk menyelesaikan,” sebut Edwar.
• Mengenang 15 Tahun Tsunami Aceh, Cahaya Aceh Serukan Tagar #SolidarityDay dan #CareDay
Namun, menurutnya, ada hal-hal yang menjadi pemicu massa itu lakukan perusakan.
Pertama, karena dirinya menolak datang ke lokasi patok tapal batas yang telah ditandai antara Gampong Perumping, Kecamatan Montasik dengan Data Makmur, Kecamatan Blangbintang yang sudah selesai.
“Jadi, saya diminta membuka patok yang sudah disepakati antara Gampong Perumping, Kecamatan Montasik dengan Data Makmur, Kecamatan Blangbintang.
Itu kan aneh, karena selain tidak ada hubungan dengan massa yang lakukan perusakan kantor camat, lalu itu buka kapasitas saya,” sebutnya.
Kemudian hal lain yang jadi pemicu, karena persoalan tapal batas antara Gampong Perumping, Kecamatan Montasik dengan Data Makmur, Kecamatan Blangbintang sudah terselesaikan dengan baik, tanpa ada persoalan yang berkepanjangan, sehingga dirinya dan Muspika Montasik menyampaikan apresiasi.
Bentuk apresiasi itu diupload ke halaman facebooknya.
• Pedagang Ini Malah Diuntungkan Dengan Banyaknya Kemunculan Ular Kobra
“Artinya, karena penyelesaian masalah itu terselesaikan dengan baik, wajar kami dari muspika menyampaikan terima kasih.
Dalam penyelesaian itu bukan Muspika Montasik saja yang hadir, tapi ikut hadir Muspika Blangbintang.
Jadi, status facebook saya itu, karena diminta hapus, iya terpaksa harus saya hapus. Padahal tidak ada hubungan,” papar Edwar
Untuk saat ini pihaknya sedang mendata kerusakan, di antaranya 17 pot bunga di kantor camat, kaca pintu masuk teralis, sejumlah kaca dan jendela kantor dan papan pengumuman yang baru dibuat.
“Kasus ini juga sudah saya kembalikan ke pak kapolsek. Tapi, intinya kita tetap ingin menyelesaikan segala persoalan itu dengan baik, damai dan kepala dingin.
Jangan kedepankan emosi, karena itu akan membuat kita buntu dalam menyelesaikan masalah,” pungkas Edwar.(*)
• Nasib BUMN Asuransi, Jiwasraya Gagal Bayar Rp 12,4 Triliun, Aset Rp 25 Triliun Jadi Rp 2 Triliun
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/aceh/foto/bank/originals/massa-rusak-kantor-camat-montasik.jpg)